Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatur THR Agar Tak Hanya Numpang Lewat

Kompas.com - 06/04/2022, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan, para pekerja tentu sedang menanti saat cairnya Tunjangan Hari Raya (THR).

Saat menerima THR, seorang pekerja perlu untuk mengatur pengeluaran agar THR tidak hanya lewat begitu saja.

Financial Planner Nadia Harsya mengatakan, setidaknya ada tiga tips cara mengatur THR agar menjadi lebih bermanfaat.

Baca juga: Hanya Ada di Indonesia, Ini Sejarah dan Asal Usul Adanya THR

"Kita harus dapat mengatur THR untuk keperluan hari raya, bayar utang, dan untuk investasi," kata dia dalam Webinar Cara Jitu kelola Dana THR Rabu (6/4/2022).

Ia mengatakan, ketika Ramadhan pengeluaran lain selain pengeluaran rumah tangga memang membengkak. Ia bilang, ada banyak faktor yang mempengaruhinya.

Pertama adalah harga barang yang meningkat menjelang Lebaran. Sudah bukan rahasia umum lagi menjelang Idul Fitri harga beberapa barang cenderung meningkat. Menurut Nadia, hal seperti ini tidak dapat dihindari.

Pengeluaran membengkak juga kerap datang dari keinginan untuk memilih menu berbuka, sahu, dan tajil yang mewah dan berbeda dengan hari biasa. Lainnya, pengeluaran sosial selama bulan Ramadhan cenderung meningkat, misalnya dengan menghadiri acara buka puasa bersama teman.

Kemudian, promo dan diskon di bulan Lebaran juga dapat menjadi faktor yang membuat kocek pekerja kian cekak ketika tidak mampu menahan godaannya.

"Untuk itu, kita perlu memiliki perencanaan belanja yang tertulis, kita catat pengeluaran apa saja yang dibutuhkan selama bulan Ramadhan," ujarnya.

Setelah mengatur pengeluaran, seseorang yang baru saja menerima THR juga perlu untuk menilik utang yang dimiliki.

Baca juga: Tak Mampu Bayar THR secara Penuh, Perusahaan Diminta Buka Laporan Keuangan

Untuk membayar utang dengan uang THR, pekerja perlu mendahulukan utang konsumtif yang dimiliki. Ia bilang, utang konsumtif cenderung memiliki bunga yang lebih besar. Nadia mencontohkan utang konsumtif misalnya utang kartu kredit atau paylatter.

"Setelah menerima THR, hindari untuk membuat utang baru. Kita harus bijak dalam berutang, usahakan utang hanya untuk kegiatan produktif saja," imbau dia.

Terakhir, Nadia bilang uang THR juga dapat digunakan untuk berinvestasi. Sebelum memulai investasi, seseorang perlu paham terlebih dahulu apa tujuan finansialnya.

Setelah memiliki tujuan finansial, seseorang dapat mulai memahami profil risikonya. Dengan demikian, calon investor dapat lebih mudah untuk memulai langkah investasi dengan memilih produk yang sesuai.

"Seseorang akan selalu awam kalau belum mencoba memiliki produk investasi. Maka, mulailah dengan jumlah yang kecil dulu," ucap dia.

Ia mengingatkan, dalam investasi ada prinsip yang perlu selalu diingat, return selalu beriringan dengan risiko. Sebab itu, seorang calon investor perlu berhati-hati dengan tawaran investasi yang menjanjikan return tinggi tanpa risiko.

Adapun, produk investasi yang dapat dimiliki dan digunakan antara lain deposito, logam mulia, SBN ritel, reksadana, dan saham.

"Jadi dana THR tadi buat apa, yang pertama keperluan hari raya, kedua untuk bayar utang, dan yang ketiga untuk nabung dan investasi," tandas dia.

Baca juga: Kemenaker: Tahun Ini, Perusahaan Harus Bayar THR Lebaran secara Penuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com