Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ruas-ruas Jalan yang Berpotensi Terjadi Kemacetan Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 08/04/2022, 20:45 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengidentifikasi beberapa titik kemacetan yang dapat mengganggu kelancaran mudik Lebaran 2022.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, ada cukup banyak titik rawan kemacetan di ruas jalan nasional.

Untuk itu, pemerintah sudah melakukan antisipasi baik berupa skema lalu lintas maupun melakukan perbaikan jalan agar masyarakat dapat melakukan mudik dengan lancar.

Baca juga: Kemenhub Akan Beri Sanksi Operator yang Naikkan Harga Tiket Bus Saat Mudik Lebaran

"Memang cukup banyak daerah yang rawan kemacetan. Namun demikian kami dengan Korlantas Polri sudah menyiapkan beberapa skema, termasuk menyiapkan petugas standby di pos-pos pelayanan yang adabdi rawan kemacetan, kecelakaan dan juga rawan gempa atau banjir," ujarnya saat Media Briefing, Jumat (8/4/2022).

Dia menjelaskan, titik kemacetan yang pasti akan terjadi adalah di ruas Jalan dari Jakarta sampai Cikampek, baik saat perjalanan mudik maupun arus balik mudik.

Kemudian, di sekitar jalan nasional dari Pejagan di Jawa Tengah sampai Prupuk karena adanya kerusakan jalan. Lalu kawasan Jembatan Lamongan, Jawa Timur yang sempat ambles juga rawan terjadi kemacetan.

Namun, keduanya telah dilakukan upaya perbaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sehingga 10 hari sebelum Lebaran masalah ini dapat terselesaikan.

"Pak Menteri Basuki mengatakan 10 hari sebelum Lebaran sudah bisa siap," kata dia.

Baca juga: Ada Pembatasan Angkutan Barang Selama Mudik, Ini Rincian Ruas Jalannya

Ruas jalan ke arah Pelabuhan Merak dan Bakauheni, yaitu Gerbang Tol Cikande juga diperkirakan akan terjadi kemacetan. Namun Astra Toll Road selaku operator sudah melakukan perbaikan jalan.

"Saya juga sudah minta dipercepat perbaikannya karena tadi malam pun saya lewat ada sedikit kemacetan," jelasnya.

Selain jalan nasional, Kemenhub juga mencermati ruas jalan di kawasan wisata alam, seperti kawasan Puncak Bogor, Pangandaraan, Baturaden Purwokerto, dan Ungaran.

Pasalnya, pada mudik Lebaran nanti masyarakat tidak hanya akan melakukan mudik tetapi ada juga yang berencana untuk menghabiskan waktu libur di tempat wisata.

"Untuk jalan nasional biasanya kemacetan itu terjadi di sekitar antara Bawen, Salatiga, sampai ke arah Kartasura itu juga cukup rawan kemacetan termasuk dari Magelang sampai dengan ke Yogyakarta," tutur dia.

Baca juga: 5 Prediksi Kemenhub Soal Mudik Lebaran 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com