Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Kripto Lesu, Harga Bitcoin dkk Melemah

Kompas.com - 11/04/2022, 09:06 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak lesu pada pagi ini, Senin (11/4/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 8 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling berkabut pagi ini adalah Terra (LUNA) dengan pelemahan 2,3 persen di level 93,04 dollar AS yang setara dengan Rp 1,3 juta (kurs Rp 14.361 per dollar AS). Pelemahan juga terjadi pada Bitcoin (BTC) dan Binance Exchange (BNB) yang masing – masing turun 1,1 persen di posisi 42.080 dollar AS dan 419,04 dollar AS.

Pelemahan juga terjadi pada Ethereum (ETH), Cardano (ADA), dan Polkadot (DOT) masing – masing 1,04 persen, 0,6 persen, dan 0,3 persen di posisi 3.214 dollar AS, 0,75 dollar AS, dan 19,5 dollar AS. Sementara itu, Dogecoin (DOGE) melesat 4,9 persen di posisi 0,15 dollar AS, dan Solana (SOL) naik 0,1 persen di level 111,19 dollar AS.

Baca juga: Contoh Perhitungan PPN dan PPh Transaksi Tukar-menukar Aset Kripto

Pagi ini Tether (USDT) naik 0,01 persen di posisi 1 dollar AS, sementara USD Coin (USDC) melemah 0,001 persen di level 0,9 dollar AS. Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip Coindesk, pelemahan Bitcoin seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina dan kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS

"Meskipun sentimen positif muncul selama akhir pekan, volume perdagangan menunjukkan penurunan, dan bitcoin akan tetap di bawah tekanan dalam beberapa minggu mendatang," kata Joe DiPasquale, CEO manajer dana Bitbull dalam email ke CoinDesk.

Joe DiPasquale mengatakan, kinerja kripto akhir-akhir ini sejalan dengan pasar ekuitas utama, yang juga turun. Nasdaq pada penutupan perdagangan Jumat turun lebih dari satu poin, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average juga turun karena investor terus mencermati potensi resesi.

Selama akhir pekan, Ukraina secara bersamaan bersiap untuk serangan baru Rusia di kota-kota di bagian tenggara negara itu ketika mencoba untuk mengevakuasi warga sipil, yang menjadi sasaran pasukan Rusia.

Sementara itu Uni Eropa terus membahas pelarangan minyak dan gas Rusia, meskipun Jerman telah menentang tindakan itu karena khawatir akan dampak perekonomian. Harga minyak mentah Brent naik di atas 100 dollar AS per barel, atau lebih dari 40 persen sejak awal tahun.

“Kekhawatiran yang lebih luas dapat membebani kripto melemah di bawah 40.000 dollar AS. Kita akan melihat antara posisi 37.000 dollar AS hingga 32.000 dollar AS. Tetapi BTC membutuhkan katalis untuk mempertahankan momentum bullish akibat kekhawatiran makro,” tambah Joe DiPasquale.

Baca juga: Pedagang Kripto Waswas Transaksi Bitcoin dkk Kena Pajak

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com