IHSG Sesi II Ditutup Melemah, Rupiah Bangkit

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/4/2022). Di awal perdagangan IHSG sempat menyentuh zona hijau, namun memasuki sesi II IHSG terus bergerak turun.

IHSG ditutup turun 27,24 poin (0,38 persen) pada level 7.235,53. Asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 77,54 miliar pada perdagangan hari ini.

Melansir RTI, terdapat 240 saham yang hijau, 285 saham merah, dan 160 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi seharian ini mencapai Rp 15,9 triliun dengan volume 26 miliar saham.

Baca juga: IHSG Melemah di Sesi I, Asing Lepas BBCA, BMRI, dan SMGR

Net sell asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 194,7 miliar. BBCA selama sesi II melemah 1,28 persen di level Rp 7.700 per saham. BBCA juga mencatatkan total transaksi Rp 720,9 miliar dengan volume 93 juta saham.

Kemudian, Bank Mandiri (BMRI) juga mencatatkan aksi jual bersih asing tertinggi selanjutnya sebesar Rp 46 miliar. Saham BMRI berada di level Rp 7.675 per saham atau turun 0,65 persen. Adapun volume perdagangan BMRI mencapai 31,6 juta saham dengan total transaksi Rp 243 miliar.

MD Picture (FILM) juga mencatatkan net sell tertinggi selanjutnya sebesar Rp 27,8 miliar. FILM melesat 17,3 persen di posisi Rp 1.220 per saham dengan volume 75,5 juta saham dan transaksi Rp 88,1 miliar.

Baca juga: Dinobatkan sebagai Salah Satu Tempat Pengembangan Karier Terbaik di Indonesia, Ini Respons Bank Mandiri

Saham yang menopang indeks dipimpin oleh Wir Asia (WIRG) yang melesat 17,3 persen di posisi Rp 1.110 per saham. Kemudian, Aneka Gas Industri (AGII) yang menanjak 13,4 persen di level Rp 2.450 per saham. Dilanjutkan oleh Vale Indonesia (INCO) yang naik 7,4 persen menjadi Rp 7.975 per saham.

Saham – saham yang menahan indeks hari ini antara lain, Charoen Pokphand (CPIN) yang ambles 4,5 persen di level Rp 4.990 per saham. Kemudian, Semen Indonesia (SMGR) yang turun 2,8 persen menjadi Rp 6.025 per saham, dan Merdeka Copper Gold (MDKA) yang melemah 2,7 persen di posisi Rp 5.250 per saham.

Bursa Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Nikkei 1,2 persen, Hang Seng Hong Kong 0,6 persen, dan Shanghai Komposit 1,2 persen. Sementara itu, Strait Times melemah 0,14 persen.

Bursa Eropa mixed dengan penurunan FTSE 0,25 persen, sementara Xetra Dax naik 0,08 persen.