Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anteraja Gunakan Sistem Robot untuk Percepat Proses Sortir Paket

Kompas.com - 15/04/2022, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Tri Adi Bersama (Anteraja), perusahaan rintisan (startup) logistik yang merupakan anak usaha dari PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), secara resmi memperkenalkan sistem penyortiran otomatis pertama di Indonesia yang menggunakan robot.

CEO Anteraja Suyanto Tjoeng mengatakan, pihaknya optimis dengan hadirnya robotic sorting dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi penyortiran hingga mencapai 200 persen dengan tingkat akurasi kerja dari robot lebih dari 99 persen.

“Sistem robotik mampu mempercepat proses sorting hingga 2 kali lipat dari biasanya,” kata Suyanto dalam siaran pers, Kamis (14/4/2022).

Baca juga: Genjot Kinerja, ASSA Masih Andalkan Anteraja

Suyanto mengungkapkan, di tengah banyaknya sistem otomatisasi di industri logistik, sistem sortation menggunakan robot paling cocok dengan model bisnis Anteraja saat ini.

Hal ini karena kecepatan kerja dari robot tersebut bisa membantu meningkatkan produktivitas tim sorter.

Pengembangan inovasi teknologi yang dilakukan Anteraja tidak lepas dari perolehan kinerja positif yang berhasil dicatatkan meski baru 3 tahun berdiri.

Pada tahun 2021, volume pengiriman Anteraja tercatat lebih dari 1 juta parcel per day, atau mengalami peningkatan lebih dari 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020.

Selain itu, jaringan layanan yang dimiliki juga semakin luas, dimana saat ini Anteraja sudah memiliki lebih dari 1.000 service point di 34 provinsi di Indonesia.

Baca juga: Belanja di Shopee dan Tokopedia, dengan Anteraja Kini Bisa COD

Pertumbuhan pengiriman barang selama pandemi

Suyanto bilang, pertumbuhan industri logistik terjadi selama pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2 tahun yang lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40 persen selama pandemi.

Salah satu faktor pendukungnya adalah adanya pergeseran kebiasaan masyarakat dari berbelanja secara langsung menjadi online.

“Sehingga transaksi melalui e-commerce terus meningkat yang juga berdampak pada peningkatan permintaan untuk jasa pengiriman termasuk bagi Anteraja,” ujar Suyanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com