BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Gotrade

Hadir di Indonesia, Gotrade Siap Bantu Investor untuk Investasi Langsung ke Pasar Saham AS

Kompas.com - 15/04/2022, 16:15 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan platform investasi saham Amerika Serikat (AS), Gotrade, secara resmi meluncurkan aplikasinya di Tanah Air dengan nama Gotrade Indonesia, Selasa (5/4/2022).

Aplikasi tersebut memungkinkan investor Indonesia membeli saham-saham yang melantai di bursa AS, seperti Tesla, Apple, Google, mulai dari harga 1 dollar AS dan bebas biaya komisi.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (12/4/2022), Indonesia dipilih Gotrade karena memiliki masalah mendesak terkait biaya reksa dana yang melebihi 5 persen.

Selain itu, meski tak boleh menawarkan secara langsung saham asing, broker lokal Indonesia dibolehkan menjual produk derivatif dari saham tersebut.

Oleh karena itu, usai mendapatkan pendanaan seri A dari perusahaan finansial, Velocity, sebesar 15,5 juta dollar AS, perusahaan yang didirikan oleh Rohit Mulani, Norman Wanto, dan David Grant pada 2019 itu menggandeng perusahaan lokal untuk membuka layanan di Indonesia.

Perusahaan tersebut adalah Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta, dan Kliring Berjangka Indonesia. Adapun Valbury sudah mendapatkan lisensi dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Dalam menjalankan layanannya di Tanah Air, Gotrade menunjuk Komisaris Grup Valbury, Andrew Haryono yang punya pengalaman 23 tahun di industri finansial, sebagai penanggung jawab platform Gotrade Indonesia.

Rohit Mulani mengatakan, pemilihan Andrew tak lepas dari peran pentingnya dalam membantu perjalanan Gotrade sejak 2019 hingga sejauh ini.

“Bersama Valbury dan peluncuran Gotrade Indonesia, kami dapat membawa kemitraan kami ke tingkat yang baru. Semua orang merasa sudah waktunya untuk mengenalinya atas peran penting yang dia sumbang di masa lalu dan peran yang akan terus dijalaninya di masa depan untuk perusahaan,” tutur Rohit.

Sementara itu, Andrew mengatakan, kehadiran Gotrade di Indonesia diharapkan dapat me-reinvent investasi bagi jutaan masyarakat Indonesia.

“Saya tahu bahwa ini adalah tim yang akan mengubah industri investasi di Indonesia. Saya senang menjadi bagian dari tim di Gotrade dan bersemangat untuk menjadi bagian dari fase berikutnya dari pertumbuhan pesat perusahaan ini,” kata Andrew.

Layanan Gotrade Indonesia

Bersama Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta, dan Kliring Berjangka Indonesia, Gotrade merancang produk derivatif yang memberikan akses pasar langsung ke saham AS.

Sistem kerja layanan Gotrade Indonesia adalah sebagai berikut. Produk derivatif saham AS dari Gotrade Indonesia terdaftar di Bursa Berjangka Jakarta dan diperdagangkan oleh Valbury. Dana jual-beli produk tersebut dikirim ke Kliring Berjangka Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kemudian, semua perdagangan dikirim ke Alpaca Securities LLC, dealer broker berlisensi FINRA di AS. Pihak Alpaca Securities akan mengeksekusi perdagangan sesuai penawaran terbaik.

Perdagangan juga dilakukan dengan menaati peraturan US Securities Exchange Commission. Ini berarti, semua kontrak produk derivatif di Gotrade sepenuhnya didukung oleh saham nyata yang dipegang di AS. Perdagangan ini juga diawasi oleh Bappebti.

Adapun tim dari Gotrade dan Valbury juga sudah menjalin kerja sama dengan Bappebti untuk memungkinkan investasi berbasis dollar AS dan investasi saham pecahan 9 desimal. Hal ini merupakan inovasi baru di industri perdagangan komoditas berjangka.

Dengan sistem tersebut, masyarakat Indonesia bisa membeli saham mulai harga 1 dollar AS. Contohnya, jika saham Tesla diperdagangkan pada 1.000 dollar AS per lembar, investor dapat membeli 0,001 saham Tesla dengan harga 1 dollar AS.

Melalui sistem tersebut pula, Gotrade Indonesia memberikan akses pasar langsung ke saham AS. Sebelumnya, masyarakat yang ingin membeli saham AS dari Indonesia harus menggunakan pialang saham asing atau pialang derivatif lokal. Biasanya, penyedia layanan tersebut membebani biaya tambahan hingga 1 persen per transaksi yang dibangun dalam sistem bid-ask spread.

Salah satu anggota board Gotrade dari Velocity, Don Montanaro, mengatakan bahwa layanan Gotrade dapat memberikan kesempatan bagi semua orang, termasuk masyarakat Indonesia, untuk berinvestasi demi mewujudkan tujuan finansial.

“Sejak pertama kali kami bertemu dengan Rohit dan tim Gotrade yang fantastik, kami tahu bahwa mereka akan sukses memberikan layanan ini kepada masyarakat Indonesia, Asia Tenggara, dan banyak negara lainnya,” tutur Montanaro.

Montanaro juga yakin bahwa layanan mobile app yang friendly, mudah, dan aman, serta dilengkapi fractional shares tanpa komisi dapat menempatkan Gotrade sebagai pemenang di seluruh Indonesia.

“Sebagai investor yang berpengalaman, kami sangat senang untuk memimpin putaran pendanaan ini (Seri A), dan kami juga senantiasa akan mendukung Gotrade di perjalanan mereka ke depan,” ujar Montanaro.

Berkat tambahan modal ventura Seri A yang dipimpin oleh Velocity, Gotrade telah mengantongi pendanaan sebesar 22,5 juta dollar AS. Total pendanaan sebesar itu didapat dari Velocity, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), BeeNext, Kibo Ventures LocalGlobe, Social Leverage, Picus Capital, dan Raptor Group.

Saat ini, layanan Gotrade sudah digunakan oleh lebih dari 500.000 pengguna dari 140 negara. Sebanyak 90 persen dari pengguna berinvestasi di pasar saham AS untuk kali pertama. Sementara, total transaksi pada layanan Gotrade sudah mencapai lebih dari 400 juta dollar AS dan volume perdagangan sebesar 5 juta trade.

Adapun pemasukan yang didapatkan oleh Gotrade berasal dari biaya foreign exchange (forex) yang mencapai 0,50 persen hingga 1,20 persen.

Biaya tersebut sudah termasuk biaya setoran instan yang memungkinkan pengguna dapat memanfaatkan peluang perdagangan tanpa harus menyimpan dana di akunnya terlebih dahulu.

Tak hanya itu, saat ini, Gotrade juga sedang menguji produk keanggotaan premium, Gotrade Black.

Melalui Gotrade Black, pengguna akan diberikan akses ke grafik candlestick, rating analis, target harga, dan pengukuran risiko dengan biaya bulanan sebesar 2 dollar AS.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com