BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Luno

Mengenal Aset Kripto, Aset Digital yang Banyak Dilirik Investor Masa Kini

Kompas.com - 19/04/2022, 11:03 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.comCryptocurrency atau aset kripto merupakan instrumen investasi yang kini populer di kalangan investor.

Pada dasarnya, cryptocurrency merupakan aset digital yang memanfaatkan teknologi rantai-blok atau blockchain. Keamanan aset ini dilindungi dengan cryptography.

Untuk diketahui, cryptography atau kriptografi adalah sebuah proses komunikasi yang aman dan rahasia. Artinya, isi pesan hanya bisa diketahui oleh pengirim dan penerima.

Kriptografi berperan untuk memastikan bahwa suatu aset digital tidak bisa dipalsukan. Proses ini juga menjamin suatu transaksi tidak terjadi secara berulang (double-spend).

Sebagian besar aset kripto, seperti Bitcoin, merupakan sekumpulan jaringan tak terpusat (decentralized network) yang berdasar pada teknologi blockchain.

Dengan demikian, aset kripto tidak dibuat oleh satu otoritas pusat, misalnya bank sentral. Oleh karena itu, aset kripto dinilai lebih aman dan tak terpengaruh intervensi pemerintahan atau kondisi politik jika dibandingkan aset investasi lain.

Mengapa investor tertarik berinvestasi aset kripto?

Sebagai fondasi aset kripto, blockchain dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi yang lebih canggih di sejumlah sektor industri, misalnya finansial, kesehatan, telekomunikasi, dan transportasi.

Blockchain memungkinkan sebuah transaksi keuangan atau proses bisnis terjadi tanpa perantara. Untuk mengeksekusi bisnis, transaksi tersebut hanya mengandalkan jaringan beberapa komputer yang aman. Karena tidak banyak pihak yang terlibat, proses itu pun menjadi lebih efisien dan aman.

(Baca juga: Bingung Investasi Emas Atau Bitcoin? Simak 4 Perbedaan Keduanya Berikut!)

Sebagai gambaran, Anda membutuhkan perantara ketika mengirim uang kepada orang lain. Hal ini tidak berlaku pada teknologi blockchain. Pasalnya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk mengirim aset digital ke teman tanpa melalui middleman.

Hal tersebut dipandang sebagai peluang investasi yang menarik. Sejumlah investor percaya bahwa blockchain dan aset digital memiliki ruang eksplorasi yang masih luas.

Bagi mereka, menginvestasikan dana di aset kripto merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan tinggi, sekaligus mendukung perkembangan teknologi tersebut di masa depan.

Potensi tak terbatas dalam jumlah terbatas

Beberapa aset kripto, seperti Bitcoin, memiliki ketersediaan yang terbatas. Untuk diketahui, total Bitcoin yang tersedia mencapai 21 juta. Hingga Januari 2022, sebanyak 18,92 juta di antaranya sudah diperdagangkan.

Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency. PEXELS/WORLDSPECTRUM Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency.

Dengan mengetahui jumlah Bitcoin tersisa, para investor akan lebih mudah menghitung waktu Bitcoin akan habis. Selain itu, investor juga bisa melihat prospek atau perubahan harga Bitcoin pada masa depan.

Sebagai contoh, jika jumlah Bitcoin semakin langka, tapi jumlah peminat meningkat, nilai Bitcoin akan semakin naik.

Hal tersebut terlihat dalam grafik harga kripto, misalnya Bitcoin dan Ethereum, yang meningkat pada beberapa tahun terakhir. Karena kondisi ini, investor pun menilai bahwa aset kripto menguntungkan, apalagi dalam jangka panjang.

(Baca juga: Sebelum Mulai Investasi Bitcoin, Perhatikan Dulu 3 Aspek Berikut)

Meski demikian, seperti instrumen investasi lain, aset kripto juga memiliki sejumlah risiko. Sebelum mulai berinvestasi, calon investor wajib mempelajari peluang dan risiko investasi ini secara rinci sehingga bisa lebih bijaksana dalam berinvestasi.

Salah satu risiko dalam investasi aset kripto, misalnya Bitcoin, adalah nilai yang lebih volatil ketimbang jenis investasi lain.

Artinya, harga Bitcoin dan aset kripto lain bisa mengalami penurunan dengan cepat. Oleh sebab itu, calon investor perlu waspada dan tidak mudah panik saat kondisi tersebut terjadi.

Asal aset kripto

Ada dua cara untuk mendapatkan aset kripto, yakni mining dan platform exchange. Dalam mining, calon investor memerlukan pengetahuan teknis dan perangkat komputer dengan spesifikasi tertentu.

Calon investor pun perlu menggunakan perangkat komputer tersebut secara terus-menerus untuk menambang aset kripto. Hal ini membutuhkan konsumsi listrik dalam jumlah besar.

Oleh sebab itu, sejumlah aktivis lingkungan meminta developer kripto untuk mengubah metode tersebut menjadi lebih hemat energi.

Sementara itu, platform exchange merupakan metode yang cenderung lebih mudah karena bisa diakses melalui aplikasi mobile atau website. Calon investor dapat membeli aset digital dengan mata uang rupiah atau dollar AS.

Sebelum membeli instrumen investasi tersebut, pastikan bahwa aplikasi penyedia platform exchange tersebut sudah diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Sebagai rekomendasi, calon investor dapat berinvestasi melalui Luno Indonesia. Lewat aplikasi ini, calon investor dapat berinvestasi dengan aman, legal, dan mudah.

Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai Luno Indonesia, Anda dapat mengunjungi tautan berikut.


Terkini Lainnya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com