Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunjuk CEO Regional Baru, OYO Siap Lebarkan Sayap Bisnis

Kompas.com - 19/04/2022, 14:56 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - OYO, perusahaan teknologi perjalanan global telah mengumumkan penunjukkan Ankit Tandon sebagai CEO OYO untuk Asia Tenggara & Timur Tengah.

Ankit akan mengemban dua tanggung jawab sekaligus, yaitu sebagai Chief Executive Officer untuk wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah (SEAME) dan posisi yang diembannya sebelumnya, yaitu sebagai Global Chief Business Officer.

Penunjukan Ankit juga merupakan upaya OYO untuk terus memperkuat bisnisnya di Indonesia, yang kini menjadi salah satu fokus pasar utama bagi OYO Global.

Ankit merupakan sosok yang berpengalaman dalam memulai dan mengembangkan banyak komponen bisnis OYO sebelumnya, sehingga ia dipercaya untuk memimpin wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah.

Baca juga: Lagi, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen, Ini Alasannya

Founder & Group CEO OYO Ritesh Agarwal mengatakan, dengan adanya penunjukkan Akit diharapkan kepemimpinannya bisa memberikan dorongan ke pasar Asia Tenggara yang memiliki potensi tinggi, setelah dimulainya relaksasi pembatasan wilayah yang disebabkan oleh Covid-19.

"Melihat pengalaman Ankit dalam memulai dan mengembangkan banyak komponen bisnis di OYO seperti bisnis hotel segmen menengah, saya optimistis Ankit akan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan di pasar Asia Tenggara dan Timur Tengah sebagai salah satu wilayah terpenting bagi OYO," ujarnya dalam interview khusus secara virtual, Selasa (19/4/2022).

Ritesh Agarwal berharap dengan latar belakang dan gaya kepemimpinan yang kuat, Ankit akan menavigasi pasar utama OYO Global di wilayah Asia Tenggara dan Timur Tengah melalui pengembangan teknologi.

Baca juga: Ini Strategi Pemerintah Atasi Kemacetan Selama Mudik Lebaran 2022

Lewat hal itu, OYO bisa menjalankan fungsi bisnis perhotelan secara efektif dan efisien, menyediakan akomodasi berkualitas di bisnis hotel segmen menengah, dan memberikan pengalaman digital yang seamless kepada para pelanggan.

Sementara itu, Ankit mangatakan OYO berkembang pesat selama 7 tahun terakhir. Dia juga berharap, OYO bisa lebih berkembang lagi serta bisa meningkatkan skala bisnis OYO dengan cepat, dan memberikan efisiensi operasi melalui teknologi dalam bisnis.

"Dalam peran baru saya, saya senang bermitra dengan tim SEA & ME dan semua pemimpin untuk menghadapi dan menyiapkan pasar ini untuk pertumbuhan yang kuat di tahun-tahun mendatang," ujarnya.

Ankit juga memaparkan strategi OYO dalam menghadapi fase next normal di Indonesia. Dia mengatakan, setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi strategi kunci yaitu peningkatan peranan dan inovasi teknologi, pengembangan ekosistem pariwisata yang kolaboratif dan tangguh, serta program pariwisata ramah lingkungan yang sustainable.

"Untuk itu, dalam setahun terakhir, OYO terus beradaptasi menghadapi 'next normal' menggunakan teknologi dan inovasi yang berfokus kepada upaya-upaya pemulihan industri pariwisata nasional. Diantaranya mulai dari penggunaan teknologi OYO Discover untuk akuisisi pengguna baru, OYO 360, hingga Menerapkan standarisasi CHSE (Clean, Health, Safety, Environment Sustainability) sejalan dengan arahan Kemenparekraf," bebernya.

Ankit juga menilai Indonesia memiliki potensi besar dalam industri hospitality dan pariwisata, meski sempat terpukul oleh kondisi pandemi beberapa tahun belakangan ini. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus memperkuat investasi di Indonesia mulai dari pengembangan teknologi dan inovasi hingga pengembangan ekosistem pariwisata lokal.

“Indonesia merupakan negara dengan potensi pariwisata yang sangat baik, didukung dengan kekayaan alamnya hingga budayanya yang sangat beragam. Selain itu, kami juga masih melihat potensi pengembangan bagi segmen hotel kecil dan menengah yang memiliki basis konsumen besar di Indonesia. Oleh karena itu, kami akan terus memperkuat investasi di Indonesia mulai dari pengembangan teknologi dan inovasi hingga pengembangan ekosistem pariwisata lokal," pungkasnya.

Baca juga: BRI Telah Salurkan Rp 66,9 Triliun KUR untuk 1,8 Juta Nasabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com