Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: Outstanding Kredit 2022 Diprakirakan Tumbuh 9,3 Persen

Kompas.com - 21/04/2022, 16:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian nasional saat ini masih dibayang-bayangi ketidakpastian global, mulai dari dampak perang Rusia dengan Ukraina, normalisasi kebijakan moneter, hingga penyebaran Covid-19 yang masih jadi perhatian utama berbagai negara.

Meskipun demikian, hasil Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) menunjukkan, responden survei tetap optimis terhadap prospek pertumbuhan kredit pada tahun ini.

Hasil survei menyebutkan, optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.

"Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 9,3 persen (year on year/yoy) atau meningkat dibandingkan 5,2 persen (yoy) pertumbuhan pada 2021," ujar Kepala Grup Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Permintaan Kredit Meningkat, Likuiditas Perbankan Aman?

Pada saat bersamaan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun ini juga diprakirakan tetap terjaga, tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) prakiraan penghimpunan DPK tahun 2022 sebesar 60,1 persen.

Angka tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar 78,5 persen.

"Optimisme prakiraan pertumbuhan DPK tersebut antara lain dipengaruhi oleh faktor kondisi likuiditas bank, serta meningkatnya fasilitas dan pelayanan jasa bank," tulis survei BI.

Adapun pada kuartal I-2022, Survei Perbankan BI mengindikasikan, secara triwulanan penyaluran kredit baru tumbuh positif, terindikasi dari nilai SBT sebesar 64,8 persen.

Nilai tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai SBT penyaluran kredit baru pada kuartal akhir tahun lalu sebesar 87 persen.

Meskipun demikian, pada kuartal II-2022 kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi secara kuartalan, terindikasi dari SBT prakiraan permintaan kredit baru sebesar 79 persen.

"Prioritas utama responden dalam penyaluran kredit baru triwulan II-2022 adalah kredit modal kerja, diikuti oleh kredit investasi dan kredit konsumsi," tulis survei BI.

Pada jenis kredit konsumsi, penyaluran kredit kepemilikan rumah/apartemen masih menjadi prioritas utama, diikuti oleh kredit multiguna dan kredit kendaraan bermotor.

Berdasarkan sektor, penyaluran kredit baru pada triwulan II 2022 diprioritaskan pada sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan, dan sektor perantara keuangan.

Baca juga: Tren Pertumbuhan Penyaluran Kredit Baru Berlanjut, Ini Pendongkraknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com