Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Profit Taking" Jelang Lebaran, IHSG Langsung Turun 1 Persen

Kompas.com - 25/04/2022, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (25/4/2022). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 7.149,72 atau turun 75,88 poin (1,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.225,60.

Sebanyak 101 saham melaju di zona hijau dan 356 saham di zona merah. Sedangkan 147 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 5,4 triliun dengan volume 5,4 juta miliar saham.

Baca juga: IHSG Dibayangi Aksi Profit Taking, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, aksi profit taking alias ambil untung masih berlanjut. Secara teknikal sudah terjadi dead cross pada indikator MACD, memberikan tanda bahwa IHSG akan mengalami koreksi.

“Untuk sementara ini pelemahan diperkirakan terbatas pada area demand zone 7.195. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah hari ini dalam range 7.195 - 7.300,” kata William dalam rekomendasinya.

Sementara bursa Asia pagi ini juga merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 2,7 persen, Shanghai Komposit 2,4 persen, Nikkei 1,9 persen, dan Strait Times 0,56 persen.

Adapun Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu merah dengan penurunan S&P 500 sebesar 2,7 persen, Nasdaq Komposit 2,5 persen, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 2,8 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.09 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.475 per dollar AS, atau turun 96 poin (0,67 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.361 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah didorong oleh kekhawatiran pasar akan rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Kekhawatiran ini dipicu oleh pernyataan sejumlah pejabat Bank Sentral AS, termasuk Gubernurnya Jerome Powell di pekan lalu yang mendukung kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 basis poin pada rapat berikutnya untuk memerangi inflasi di AS.

“Nilai tukar rupiah berpotensi melemah hari ini terhadap dollar AS dengan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif. Indeks dollar AS juga menguat pekan lalu, menembus ke atas angka indeks 101, level tertinggi sejak April 2020,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak melemah pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS sampai dengan Rp 14.400 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran 14340.

Baca juga: Harga Saham GOTO Kini di Bawah Harga IPO, Menyusul Nasib Bukalapak?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com