Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cara Mengatur Keuangan agar Tidak Bokek Pasca-Lebaran

Kompas.com - 25/04/2022, 11:25 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.comLebaran atau Hari Raya Idul Fitri biasanya menjadi salah satu momen yang paling ditunggu setiap tahun oleh umat Islam. Pasalnya, setelah berpuasa penuh selama 30 hari, umat Islam merayakan hari kemenangan dengan saling bermaaf-maafan.

Di Indonesia, momen merayakan Idul Fitri biasanya dilakukan dengan berkumpul bersama seluruh anggota keluarga dengan menyantap hidangan dan kue khas Lebaran.

Untuk menyambut hari Lebaran, umat Muslim pun berlomba-lomba mempersiapkan berbagai keperluan, seperti bahan pangan pokok, snack atau camilan ringan, baju baru, hingga perlengkapan ibadah.

Meski demikian, hari-hari menjelang Lebaran menjadi waktu sulit bagi sebagian besar orang. Sebab, harga berbagai macam kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada 2022 misalnya, terjadi kenaikan harga minyak goreng, telur, dan daging ayam.

Kondisi itu semakin bertambah berat. Sebab, saat Lebaran, ada tradisi pemberian “salam tempel” atau pembagian amplop tunjangan hari raya (THR) kepada keluarga dan sanak saudara.

Jika kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, bisa jadi berpengaruh buruk terhadap kondisi keuangan seseorang. Budget untuk memenuhi keperluan Lebaran bahkan harus dipisahkan tersendiri agar tidak mengganggu tabungan atau biaya hidup sehari-hari.

Baca juga: Tips Mengelola Uang THR secara Bijak dari Perencana Keuangan

Oleh karena itu, diperlukan manajemen keuangan yang tepat agar keuangan tidak carut marut setelah Lebaran berakhir. Bagaimana caranya?

Nah, berikut tips mengatur keuangan pasca-Lebaran, dihimpun Kompas.com dari berbagai sumber.

1. Mencatat pengeluaran

Pencatatan pengeluaran sangat penting dilakukan ketika seseorang mengatur keuangannya. Pasalnya, pencatatan merupakan salah satu cara untuk melihat apakah pengeluaran bulanan sesuai dengan budget yang ada.

Dalam setiap pencatatan, akan terlihat seberapa banyak pengeluaran riil dan dadakan. Anda juga bisa melakukan introspeksi diri apabila terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan rencana awal, terutama pada masa Lebaran.

Hasil catatan itu nantinya bisa dijadikan acuan untuk mempersiapkan rancangan dana yang harus disediakan saat Lebaran tahun berikutnya.

2. Menyusun kembali anggaran

Setelah mengevaluasi catatan pengeluaran selama Lebaran, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengatur kembali anggaran keuangan.

Anda bisa membuat daftar kebutuhan atau pengeluaran yang harus dibayarkan setidaknya sampai jadwal penerimaan gaji berikutnya.

Selain itu, pastikan untuk mencatat apa saja yang menjadi kebutuhan pokok bulanan serta cicilan rutin yang harus dibayarkan setiap bulannya.

Langkah tersebut bertujuan untuk mengatur ulang rincian pengeluaran serta menekan pos-pos yang dirasa tidak terlalu penting, sehingga pengeluaran pasca-Lebaran bisa lebih diminimalisasi.

Baca juga: Di Hadapan Investor Amerika Serikat, Bos OJK Pamer Stabilitas Sektor Jasa Keuangan RI

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com