Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kondisi Keuangan Garuda yang Mau Diselamatkan Pakai Uang Rakyat

Kompas.com - 26/04/2022, 11:50 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR bersepakat untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari jurang kebangkrutan.

Dalam kesepakatan itu, Komisi VI DPR RI menyetujui rencana pemberian penyertaan modal negara (PMN) dari duit APBN pemerintah pusat senilai Rp 7,5 triliun untuk Garuda Indonesia pada tahun anggaran 2022.

Namun, PMN tersebut akan dicairkan jika Garuda mencapai kesepakatan damai dengan kreditur dalam PKPU.

Seperti diketahui, banyak kreditur menggugat Garuda Indonesia di pengadilan, lantaran bayak kewajiban yang tak kunjung dibayarkan. Jika tak mencapai kata sepakat, status Garuda terancam pailit dan bisa berujung pada kebangkrutan.

Baca juga: Skandal Korupsi di Garuda dari Masa ke Masa

Utang yang menggunung didominasi dari kewajiban sewa pesawat kepada puluhan perusahaan leasing. Bahkan, Kementerian BUMN sempat menyebut kalau beberapa kontrak sewa pesawat terindikasi korupsi karena mahalnya tarif sewa dibandingkan maskapai lainnya.

Kondisi keuangan Garuda

Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (26/4/2022), Garuda Indonesia terakhir kali melaporkan laporan keuangannya pada Desember 2021 atau laporan keuangan kuartal III-2021.

Dalam laporannya, BUMN ini menanggung rugi sebesar 765 juta dollar AS di kuartal III-2021. Garuda terus menerus mencatatkan rugi di sepanjang tahun 2021.

Misalnya di kuartal II-2021, Garuda rugi sebesar 516 juta dollar AS, lalu di kuartal I-2021 merugi 385,4 juta dollar AS.

Di tahun 2020, Garuda juga terus tekor. Kerugian Garuda berturut yakni kuartal-I 2020 sebesar 123,5 juta dollar AS, kuartal II-2020 rugi membengkak sebesar 599,8 juta dollar AS, dan kuartal III-2020 merugi 368,4 juta dollar AS.

Baca juga: Rp 7,5 Triliun Duit Rakyat untuk Selamatkan Garuda

Untuk pendapatan dari jasa penerbangan di kuartal III-2021 (Juli-September) rinciannya, pendapatan penumpang berjadwal sebesar 99,8 juta dollar AS, pendapatan kargo 76,6 juta dollar AS, penerbangan tidak berjadwal 18,2 juta dollar AS, dan pendapatan terkait 10,1 juta dollar AS.

Sementara total utang Garuda juga terus mengalami kenaikan. Per 30 September 2021, utang Garuda tercatat sebesar 9,8 miliar dollar AS. Sementara asetnya sebesar 6,92 miliar dollar AS.

Ini artinya, apabila dibandingkan dengan jumlah utang dan asetnya, ekuitas Garuda Indonesia sudah minus sekitar 3 miliar dollar AS.

Dengan kata lain, seandainya seluruh aset Garuda dijual sekalipun, tidak akan cukup untuk melunasi total utang yang harus ditanggung. 

Kerugian Garuda Indonesia tersebut tercatat merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Selain karena operasional yang terganggu, kerugian ini juga disebabkan oleh utang perseroan yang kian membengkak.

Besarnya utang Garuda ini cukup mencengangkan. Garuda tercatat memiliki kewajiban terhadap lebih dari 800 kreditur, di mana utang terbesar adalah dari kontrak sewa pesawat.

Baca juga: KKN Selimuti Garuda Indonesia pada Era Orba

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com