Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengekor Global, Rupiah dan IHSG Bergerak di Zona Merah

Kompas.com - 27/04/2022, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (27/4/2022). Demikian juga dengan rupiah yang melemah pada perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.197,17 atau turun 34,97 poin (0,48 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.232,15.

Sebanyak 177 saham melaju di zona hijau dan 168 saham di zona merah. Sedangkan 215 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,14 triliun dengan volume 1,12 juta miliar saham.

Baca juga: Nasabah WanaArtha Life Tagih Janji Skema Pembayaran

Sementara itu, Bursa Asia merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,28 persen, Strait Times 0,18 persen, Hang Seng Hong Kong 0,49 persen, dan Nikkei 1,9 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan juga merah dengan koreksi terdalam pada indeks Nasdaq Komposit sebesar 3,9 persen. Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,3 persen, dan S&P 500 melemah 2,8 persen.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, pelemahan IHSG terjadi karena aksi profit taking jelang Lebaran Idul Fitri. Di sisi lain, rencana The Fed yang secara agresif akan menaikkan suku bunga di tahun ini turut menekan pergerakan bursa saham global.

“Pasar sedikit akan terkoreksi karena investor cenderung membersihkan portofolio jelang libur panjang lebaran. Agresifitas The Fed yang akan menaikkan suku bunga 50 bps pada 3 – 4 Mei 2022, dan perluasan penguncian di China dari sebelumnya di Shanghai, dan akan diperluas ke Beijing akan menjadi sentimen negatif bagi pasar Asia, termasuk Indonesia,” kata Hans kepada Kompas.com.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.419 per dollar AS, atau turun 8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.411 per dollar AS.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Larangan Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng Tak Langgar WTO

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif masih tinggi dan ini bisa menahan penguatan rupiah. Bank Sentral AS diekspektasikan akan menaikan suku bunga acuan 50 basis poin lagi pada rapat tanggal 3-4 Mei 2022.

“Kenaikan suku bunga acuan AS mendorong pasar melakukan reposisi aset dan bisa menekan turun harga aset berisiko termasuk rupiah,” kata Ariston.

Namun demikian, dengan dorongan net buy asing kemarin yang tercatat sangat besar menunjukkan minat yang cukup besar terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, nilai tukar rupiah berpotensi menguat lagi hari ini dengan tingginya minat investor asing tersebut.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.380 per dollar AS sampai dengan Rp 14.450 per dollar AS.

Baca juga: Dogecoin Ambles 12,3 Persen, Cek Harga Kripto Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com