Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dibayangi Kekhawatiran Pasokan yang Ketat, Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Kompas.com - 28/04/2022, 10:20 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia naik tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu Amerika Serikat (Kamis pagi). Pasar minyak masih dibayangi kekhawatiran tentang ketatnya pasokan di seluruh dunia, meski stok minyak mentah AS naik tipis.

Di sisi lain, pergerakan harga minyak dunia juga dipengaruhi indeks dollar AS yang meningkat, serta kondisi wabah Covid-19 di China yang menurunkan prospek ekonomi di negara importir minyak mentah terbesar di dunia itu.

Mengutip CNBC, Kamis (28/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 33 sen ke level 105,32 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,3 persen ke level 102,02 dollar AS per barrel.

Baca juga: IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Betah Melemah

Pasokan minyak di AS tetap ketat usai data pemerintah menunjukkan stok minyak mentah hanya naik moderat pada pekan lalu. Badan Informasi Energi AS melaporkan stok minyak mentah hanya naik 692.000 barrel di pekan lalu, jauh dari ekspektasi.

Sementara itu persediaan sulingan, yang meliputi solar dan bahan bakar jet, turun ke level terendah sejak Mei 2008.

Penguatan dollar AS turut mempengaruhi pergerakan harga minyak dunia untuk naik lebih tinggi. Dollar AS yang naik ke level tertinggi dalam lima tahun, membuat pembelian minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sedangkan China saat ini sedang menghadapi tingginya kasus Covid-19 yang membuat sejumlah kota di negara itu menerapkan kebijakan lockdown. Penguncian di Shanghai saat ini sudah memasuki minggu keempat, kota pusat bisnis yang menyumbang sekitar 4 persen dari konsumsi minyak China.

Otoritas China juga menyatakan akan memperluas tes Covid-19 di Beijing, yang berpotensi membuat kota besar itu turut menerapkan kebijakan lockdown. Kondisi tersebut membuat kekhawatiran terkait permintaan minyak mentah dari negara tersebut.

"Ini (adalah) lingkungan risk-off dengan dollar AS yang lebih kuat dan pembatasan mobilitas di konsumen minyak terbesar kedua, China,” kata Analis Komoditas UBS, Giovanni Stauvono

Kendati demikian, Bank Sentral China menyatakan, bakal meningkatkan dukungan kebijakan moneter yang hati-hati untuk perekonomian negaranya. Stimulus yang diberikan akan membantu meningkatkan permintaan minyak di tengah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global.

Baca juga: Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Saham Microsoft Melambung 4,8 Persen

Pernyataan itu membuat pasar mempertimbangkan rencana China untuk mendukung perekonomiannya di tengah potensi penguncian di Beijing, yang memicu kenaikan minyak dunia meski tipis.

Pasar energi di seluruh dunia memang menghadapi gangguan besar-besaran untuk meningkatkan pasokan. Pasokan yang semakin ketat terjadi setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina, yang menyebabkan negara-negara Barat memberikan sanksi ke Rusia, termasuk sanksi energi.

Perusahaan migas terbesar di Inggris, Shell, menyatakan tidak akan lagi menerima minyak sulingan yang dicampur dengan produk Rusia, menurut dokumen perdagangan. Sementara Exxon Mobil menyatakan telah menyatakan force majeure pada operasi Sakhalin-1 di bagian timur Rusia.

Pada pekan ini, Rusia meningkatkan pemanfaatan komoditas energinya terhadap negara-negara yang menentang invasi. Raksasa energi Rusia, Gazprom menyatakan bahwa pihaknya menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia, setelah kedua negara itu menentang membayar dengan mata uang rubel.

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Rusia menggunakan bahan bakar fosil untuk memeras Uni Eropa. Namun ia juga bilang, kondisi saat ini menunjukkan pula bahwa era bahan bakar fosil Rusia di Eropa akan segera berakhir.

Baca juga: Bitcoin, Dogecoin dan Ethereum Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com