Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Naik Tipis Jelang Pengumuman Penetapan Suku Bunga The Fed

Kompas.com - 04/05/2022, 08:17 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat tipis pada perdagangan Selasa (3/5/2022) waktu setempat. Pergerakan bursa saham AS masih dibayangi oleh sentimen rencana kenaikan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pada Rabu.

S&P 500 naik 0,48 persen menjadi 4.175,48. Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga menguat 67,29 poin, atau 0,2 persen, ditutup pada 33.128,79. Sementara itu, Nasdaq Composite berakhir pada 12.563,76 atau naik 0,22 persen.

Adam Crisafulli dari Vital Knowledge mengatakan, kenaikan harga saham di AS pada perdagangan Selasa melanjutkan reli pada perdagangan hari sebelumnya, dengan kenaikan cukup signifikan. Pergerakan positif untuk saham muncul menjelang keputusan Federal Reserve.

"Untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, bullish sangat tajam. Kenaikan saham merupakan antisipasi pasar akan potensi bearsih pasca pengumuman The Fed,” kata Adam Crisafulli dari Vital Knowledge mengutip CNBC.

Baca juga: PT Astra Otoparts Tbk Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA hingga S1, Ini Persyaratanya

Wall Street sebagian besar mengharapkan bank sentral untuk menaikkan suku sebesar 50 basis poin minggu ini, sementara beberapa investor percaya ekspektasi pengetatan moneter yang agresif dari bank sentral sudah diperhitungkan ke pasar.

Manajer dana lindung nilai, Paul Tudor Jones mengatakan, dengan pengetatan moneter oleh The Fed dan tanda-tanda bahwa ekonomi melambat, arus modal harus menjadi tujuan utama bagi investor.

“Anda tidak dapat memikirkan lingkungan yang lebih buruk daripada tempat kita berada sekarang untuk aset keuangan. Jelas Anda tidak ingin memiliki obligasi dan saham," kata Jones.

Sektor energi bergerak positif dengan kenaikan Exxon Mobil lebih dari 2 persen, dan EOG Resources naik sekitar 3,8 persen. Sektor kesehatan juga menguat dengan Pfizer naik hampir 2 persen, setelah rilis laporan keuangan kuartal pertama yang lebih baik dari ekspektasi.

Baca juga: Puncak Arus Balik 6-8 Mei, Waspadai 2 Titik Kepadatan Ini

Sementara itu, sektor keuangan juga menguat, dengan kenaikan saham JPMorgan dan Morgan Stanley masing-masing lebih dari 2 persen.

Ahli strategi RBC Lori Calvasina mengatakan, bulan April merupakan bulan terburuk bagi indeks Dow dan S&P 500 dibanding tahun 2020, dan bagi Nasdaq sejak tahun 2008. Dia menilai pasar masih khawatir, yang memungkinkan adanya penurunan tipis dalam waktu dekat.

"Kami pikir data terus menunjukkan ketakutan ekstrem bagi investor jangka panjang. Namun, ada ruang yang memungkinkan penurunan dalam waktu dekat dengan beberapa indikator," kata Calvasina.

Ahli strategi JPMorgan Mislav Matejka mengatakan, kenaikan suku bunga oleh The Fed, muncul setelah adanya kekhawatiran tentang ekonomi global, penguncian di China, hingga dan perang di Eropa.

“Pasar terus merespons Covid-19 China dan geopolitik, yang membayangi gambaran fundamental yang masih sangat tangguh,” kata Matejka.

Benchmark imbal hasil Treasury AS 10 tahun sempat mencapai 3,01 persen selama perdagangan sebelumnya, dan merupakan titik tertinggi sejak Desember 2018, tetapi turun kembali di bawah level 3 persen pada hari Selasa.

Baca juga: Elon Musk Jadi “Crazy Rich” CEO dengan Utang Terbanyak Setelah Akuisisi Twitter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com