Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Hong Kong Terkontraksi 4 Persen Setelah Terapkan Kebijakan Zero Covid-19

Kompas.com - 04/05/2022, 09:35 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

HONG KONG, KOMPAS.com - Ekonomi Hong Kong mengalami kontraksi sebesar 4 persen (year on year/yoy) di kuartal I-2022. Kontraksi pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh wabah virus Omicron yang menghantam aktivitas bisnis di pusat keuangan.

Badan statistik setempat mengungkapkan, konsumsi swasta turun ke zona negatif di kuartal pertama. Padahal pada kuartal IV-2021, konsumsi swasta sudah mengalami ekspansi sebesar 4,7 persen (yoy).

"Penurunan PDB disebabkan oleh kinerja yang lemah baik dalam permintaan domestik dan eksternal," kata badan statistik setempat dikutip dari Nikkei Asia, Rabu (4/5/2022).

Asal tahu saja, wabah pandemi Covid-19 membuat Hong Kong mengambil pembatasan aktivitas yang paling ketat, termasuk menutup sekolah, melarang pertemuan, melarang makan malam di restoran.

Baca juga: IFG Life: Nasabah Eks Jiwasraya yang Belum Menerima Manfaat Klaim Mohon Bersabar

Sejumlah usaha kecil kembali menutup pintu setelah sebelumnya sudah tidak beroperasi selama berbulan-bulan. Rumah sakit setempat pun kewalahan oleh lonjakan infeksi Covid-19 yang menewaskan lebih dari 9.200 orang.

Peneliti Kesehatan Masyarakat Universitas Hong Kong menyebut, virus sudah menginfeksi setidaknya 60 persen dari 7,4 juta penduduk di wilayah itu.

Sebelumnya, Hong Kong juga ditutup dari dunia karena pembatasan perjalanan yang sangat ketat, termasuk larangan penerbangan sementara dari 9 negara dan karantina selama 21 hari.

Langkah-langkah yang diambil Hong Kong tersebut mencerminkan kebijakan Zero Covid-19 China daratan, yang bertujuan untuk menekan wabah dengan penguncian dan kontrol perbatasan yang ketat.

Baca juga: Dibayangi Pengumuman Suku Bunga The Fed, Cek Harga Kripto Hari Ini

Tergantung kebijakan Zero Covid-19

Para ekonom mengatakan, langkah-langkah pembukaan kembali perbatasan antar wilayah dan antar negara akan meningkatkan kegiatan ekonomi di Hong Kong yang notabene bergantung pada perdagangan.

"Pemulihan apa pun akan tergantung pada nasib kebijakan Zero Covid-19 China dan apakah Hong Kong dapat mempertahankan status pusat perdagangannya dengan membuka kembali ke dunia," ucap Ekonom Natixis, Gary Ng.

Adapun saat kasus harian menurun di bawah angka 400 dari sebelumnya 30.000 per hari, pihak berwenang telah melonggarkan karantina hotel menjadi 7 hari dan memberikan lampu hijau kepada turis dan pengunjung lain berwisata.

Namun pada kuartal IV-2021, pembatasan perdagangan kargo dan penguncian di daratan China menyebabkan pukulan sehingga menurunkan PDB.

"Jumlahnya lebih buruk dari yang kami harapkan. Kebijakan Zero Covid-19 sekarang lebih besar daripada manfaatnya dan inilah hasil yang kami dapatkan," tandas Ng.

Baca juga: 4 Tips Lolos KPR untuk Rumah Pertama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com