Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Bakal Kenakan Tarif untuk Pengguna Twitter Tertentu

Kompas.com - 04/05/2022, 16:12 WIB
Siti Maghfirah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Beberapa waktu lalu Elon Musk resmi mengakuisisi Twitter dengan nilai 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 634 triliun. Dewan direksi di perusahaan media sosial tersebut, menyetujui penawaran Elon dalam waktu kurang dari dua minggu.

Setelah akuisisi, Elon otomatis menjadi pemilik 100 persen saham Twitter. Di mana sbelumnya, orang terkaya di dunia ini hanya memiliki sekitar 9 persen saham.

Kepemilikan yang penuh ini, tentunya membuat Elon lebih bebas untuk membuat keputusan apapun mengenai regulasi Twitter. Termasuk, soal tarif bagi pengguna.

Baca juga: Elon Musk Jadi “Crazy Rich” CEO dengan Utang Terbanyak Setelah Akuisisi Twitter

Hari ini, Rabu (4/5/2022) Elon memberikan pernyataan mengejutkan melalui akun Twitter-nya @ElonMusk. Ia menulis bahwa akan ada pengenaan tarif bagi pengguna platform sosial media tersebut.

Tarif itu nantinya akan dikenakan pada pengguna tertentu, seperti kepentingan komersial dan pemerintahan. Namun, bagi akun-akun biasa tetap gratis.

"Twitter akan selalu bebas biaya untuk pengguna biasa. Namun, akan ada sedikit tarif untuk akun komersial dan pemerintahan," begitu isi cuitan Elon.

Baca juga: Usai Beli Twitter, Elon Musk Malah Jual Saham Tesla Senilai Rp 58 Triliun

Ini artinya, bagi akun-akun yang menjual barang dan jasa, kemungkinan akan diwajibkan untuk membayar sejumlah uang. Padahal, saat ini Twitter juga menjadi tempat untuk para online shop kecil mempromosikan dagangannya.

Selain itu, saat ini banyak instansi pemerintahan yang memiliki akun Twitter masing-masing. Apabila peraturan ini jadi disahkan oleh Elon, maka setiap akun yang berhubungan dengan pemerintah, juga akan dikenakan tarif.

Sebelumnya, Elon mengatakan ingin membuat Twitter lebih baik dengan mengembangkan produk melalui fitur-fitur baru. Ia juga akan menjadikan algoritma Twitter sebagai sumber yang terbuka untuk meningkatkan kepercayaan dan menyingkirkan bot.

Baca juga: Tips Investasi Saham ala Orang Terkaya di Dunia Elon Musk


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com