Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Resmi Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin

Kompas.com - 05/05/2022, 07:21 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen, yang diumumkan pada Rabu (4/5/2022) pagi waktu setempat.

Kenaikan tersebut merupakan kenaikan terbesar dalam dua dekade yang dilakukan untuk mengatasi lonjakan inflasi yang merupakan tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

“Inflasi terlalu tinggi dan kami memahami kesulitan yang ditimbulkannya. Kami bergerak cepat untuk menurunkannya kembali. Kami sangat berkomitmen untuk memulihkan stabilitas harga," kata Ketua Fed Jerome Powell selama konferensi pers mengutip CNBC.

Baca juga: Antisipasi Kepadatan di Bakauheni, ASDP Siapkan Pelabuhan Alternatif

Seiring dengan kenaikan suku bunga, bank sentral AS juga mengindikasikan akan mulai mengurangi kepemilikan aset pada neraca sebesar 9 triliun dollar AS. The Fed telah membeli obligasi untuk menjaga suku bunga rendah dan arus cash flow selama pandemi, tetapi lonjakan harga memaksa bank sentral mengambil kebijakan moneter yang lebih ketat.

Kenaikan suku bunga yang diumumkan pada hari Rabu juga akan mendorong suku bunga dana federal ke kisaran 0,75 persen sampai dengan 1 persen. Keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga, direspons positif oleh bursa saham AS atau Wall Street yang melonjak lebih tinggi, sementara itu imbal hasil Treasury AS turun tipis.

Powel mengungkapkan, saat ini pasar sekarang mengharapkan bank sentral untuk terus menaikkan suku secara agresif dalam beberapa bulan mendatang. Namun demikian, Powel bilang, kenaikan 50 basis poin ini perlu dibahas pada pertumuan berikutnya, dan Powel terlihat mengabaikan kemungkinan The Fed menjadi lebih hawkish.

“Tujuh puluh lima basis poin bukanlah sesuatu yang secara aktif dipertimbangkan oleh komite. Ekonomi Amerika sangat kuat dan dalam posisi yang baik untuk menangani kebijakan moneter yang lebih ketat,” kata Powel.

Dengan kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed, maka pengurangan neraca terjadi secara bertahap. The Fed mengizinkan tingkat hasil yang dibatasi dari obligasi yang jatuh tempo bergulir setiap bulan sambil menginvestasikan kembali sisanya.

Baca juga: Hingga H+2 Lebaran, Kemenaker Terima 5.589 Aduan terkait Pembayaran THR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com