JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasamarga Related Business (JMRB) dan PT Pertamina (Persero) mengeluarkan kebijakan baru terkait manajemen rest area di jalan tol, untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang berdampak pada kepadatan di rest area.
General Manager Perencanaan dan Pengendalian Operasional PT JMRB Meta Herlina Puspitaningtyas mengatakan, pihaknya dan Pertamina sepakat akan membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) di rest area di ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga Group.
"Kami akan membatasi pembelian BBM bagi setiap kendaraan apabila terjadi antrean panjang, untuk mengantisipasi kepadatan di SPBU," ujar da Meta melalui keterangan tertulis, Kamis (5/5/2022).
Jika upaya tersebut tidak dapat mengurai kepadatan di rest area, maka pengemudi diminta untuk mengisi BBM di rest area lain atau mencari SPBU lain di luar jalan tol.
"Petugas rest area akan mengarahkan pengguna jalan untuk melakukan pengisian BBM di rest area selanjutnya atau alternatif lain yaitu di jalan arteri," ucapnya.
Selain bekerja sama dengan Pertamina, JMRB juga bekerja sama dengan kepolisian akan melakukan rekayasa buka-tutup jika rest area mengalami kepadatan atau terjadi antrean hingga jalan utama.
Meta menjelaskan, selama arus mudik Lebaran 2022 kemarin, antrean di rest area juga terjadi di toilet wanita.
Untuk itu JMRB akan mengubah fungsi toilet pria ke wanita jika terjadi penumpukan di toilet wanita.
"Beberapa toilet pria akan dialihfungsikan menjadi toilet wanita secara situasional untuk meminimalisir antrean di toilet," kata dia.
Baca juga: BPJT Minta Penggunaan Toilet di Rest Area Maksimal 10 Menit
Selama arus balik mudik Lebaran 2022, JMRB akan menambah petugas rest area untuk membantu menunjukkan arah kepada pengunjung dan menempatkan petunjuk arah yang jelas di titik-titik strategis.
Penambahan petugas juga berfungsi untuk memastikan ketersediaan parkir dan menertibkan kendaraan di area parkir.
"Hasil evaluasi kami pada arus mudik kemarin, masih banyak pengunjung yang kebingungan ketika mencari fasilitas rest area, salah satunya adalah toilet," tuturnya.
( Penulis Isna Rifka Sri Rahayu | Editor Akhdi Martin Pratama )