Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Pasokan dan Penguatan Dollar AS Picu Harga Minyak Dunia Stabil di 110 Dollar AS

Kompas.com - 06/05/2022, 07:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia bergerak stabil di dekat 110 dollar AS per barrell pada akhir perdagangan Kamis waktu AS (Jumat pagi). Rencana sanksi lanjutan oleh Uni Eropa dengan embargo minyak Rusia mendorong harga minyak dunia, namun penguatan dollar AS menekan minyak dunia.

Mengutip CNBC, Jumat (6/5/2022), harga minyak mentah berjangka Brent hanya naik 76 sen ke level 110,90 dollar AS per barrel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 45 sen dollar AS menjadi ke level 108,26 dollar AS per barrel.

Indeks dollar AS ke level tertinggi sejak Desember 2002, sehari setelah Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menegaskan akan mengambil langkah agresif untuk mengatasi tingginya inflasi. Sedangkan penguatan dollar AS membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Uni Eropa Ajukan Boikot Impor dari Rusia

Di sisi lain, bursa saham AS atau Wall Street jatuh karena investor mulai melepaskan investasi berisiko, khawatir The Fed akan menaikkan suku bunga lebih banyak tahun ini untuk menjinakkan inflasi.

Pada Rabu kemarin, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, Uni Eropa mengusulkan embargo semua minyak dari Rusia secara bertahap hingga akhir tahun, serta menghapus bank terbesar Rusia, Sberbank, dari jaringan pembayaran internasional, Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).

Tindakan tersebut akan menjadi bagian dari sanksi putaran keenam terhadap Rusia akibat invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Namun, proposal sanksi terbaru buat Rusia ini masih membutuhkan persetujuan dari semua negara anggota Uni Eropa.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Penurunan Stok Minyak AS

Rencananya, impor minyak mentah dari Rusia akan dihapus secara bertahap dalam waktu 6 bulan, sementara untuk impor produk minyak sulingan pada akhir 2022. Leyen berjanji untuk meminimalkan dampak dari langkah tersebut pada ekonomi Eropa.

“Pasar minyak belum sepenuhnya memperhitungkan potensi embargo minyak oleh Uni Eropa, sehingga harga minyak mentah diperkirakan akan lebih tinggi jika proposal itu disahkan menjadi undang-undang,” kata Kepala Riset Pasar Minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com