Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Saham "Big Caps" Ini Terjun Bebas Saat IHSG Jeblok, Apa Saja?

Kompas.com - 10/05/2022, 06:47 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kebakaan pada perdagangan awal pekan Senin (9/5/2022) atau setelah buka pasar sehabis libur panjang Lebaran. IHSG anjlok 4,42 persen ditutup pada level 6.909,75. IHSG bahkan sempat menyentuh level terendah di posisi 6.896,99.

Beberapa saham big caps pun ikut terkoreksi dalam. Bahkan beberapa menyentuh auto reject bawah (ARB). Adapun lima saham yang turun tajam, antara lain Astra International (ASII), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Negara Indonesia (BBNI).

BMRI mengalami penurunan paling dalam dan menyentuh ARB, dengan penurunan sebesar 6,98 persen, pada level Rp 8.325 per saham. BMRI mencatatkan total transaksi mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 175,8 juta saham. Adapun aksi jual bersih asing (net sell) BMRI mencapai Rp 131,06 miliar.

Baca juga: IHSG Anjlok, Harta Crazy Rich RI Menyusut Rp 18,89 Triliun dalam Sehari

Bank pelat merah BBRI juga mencatatkan penurunan harga saham yang cukup dalam. Sama seperti BMRI, BBRI juga ambles 6,98 persen pada level Rp 4.530 per saham. BBRI mencatatkan total transaksi sebesar Rp 2,6 triliun dengan volume 561,6 juta saham. Sementara net sell asing tercatat Rp 687,9 miliar.

Sementara itu, saham ASII sudah lebih dulu masuk ARB, yakni sejak perdagangan sesi pertama. ASII ambles 6,93 persen pada level Rp 7.050 per saham. ASII mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 576,7 miliar dengan volume 81,1 juta saham. Aksi jual bersih asing (net sell) tercatat sebesar Rp 76,04 miliar.

Di akhir perdagangan, BBCA ikutan terjun bebas dengan penurunan 6,4 persen pada level Rp 7.600 per saham. BBCA mencatatkan total transaksi yang cukup tinggi yakni Rp 3,5 triliun, dengan volume 456,8 juta saham. Adapun net sell asing BBCA mencapai Rp 1,35 triliun.

Saham big caps lainnya yang juga ikutan merosot, yakni saham BBNI dengan penurunan 4,3 persen pada level Rp 8.825 per saham. BBNI mencatatkan total transaksi sebesar Rp 919,8 miliar dengan volume 104,5 juta saham. Sementara itu, net sell asing BBNI tercatat Rp 71,21 miliar.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pelemahan IHSG terjadi karena kekhawatiran investor akan inflasi global. Hal ini mendorong aksi panic selling selama sesi jam perdagangan.

“IHSG ditutup melemah diakibatkan kekhawatiran investor akan inflasi secara global yang akan lebih membahayakan dibandingkan perkiraan. Ada kemungkinan bahwa The Fed tidak akan bisa menahan inflasi yang menyebabkan aksi panik selling di bursa saham global,” kata Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Senin (9/5/2022).

Walau mengalami penurunan yang cukup dalam pada indeks, Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak melakukan trading halt atau penghentian perdagangan sementara. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI, Laksono Widodo mengatakan, pihaknya akan melakukan penghentian perdagangan atau trading halt jika penurunan menyentuh 5 persen.

“Akan ada trading halt selama 30 menit apabila indeks turun menyentuh 5 persen,” kata Laksono kepada wartawan.

Di akhir perdagangan transaksi tercatat cukup tinggi mencapai Rp 24,41 triliun dengan volume 23,76 miliar saham. Demikian juga dengan net sell asing yang mencapai Rp 2,59 triliun.

Baca juga: IHSG Berakhir Merah, Saham BBCA dan BBRI Paling Banyak Dilepas Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com