Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Pandemi Covid-19 Mereda, Permintaan Sarung Tangan Karet Diprediksi Tetap Tinggi

Kompas.com - 11/05/2022, 19:55 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan sarung tangan karet, yang salah satu kegunaannya untuk industri medis, diproyeksi tetap tinggi meski pandemi Covid-19 mulai terkendali, baik secara global dan nasional.

Data asosiasi produsen sarung tangan karet dari Malaysia mengungkapkan bahwa pertumbuhan permintaan sarung tangan karet berkisar 15 persen hingga 20 persen pada tahun 2022.

Sebagai salah satu produsen cetakan sarung tangan terbesar, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) meyakini, hal tersebut akan berimbas positif terhadap kinerja perseroan.

Baca juga: Ada Pandemi, Saham Produsen Sarung Tangan Karet Melonjak 1.000 Persen

Direktur Utama MARK Ridwan Goh mengatakan, dengan adanya potensi kenaikan permintaan pasar, perseroan berupaya meningkatkan kapasitas produksinya dengan mengoperasikan pabrik baru kedua di Desa Dalu, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara yang memiliki kapasitas produksi mencapai 2 juta pcs per bulan pada akhir tahun 2021.

Dengan beroperasinya pabrik teranyar itu, Ridwan bilang, saat ini perseroan memiliki kapasitas produksi mencapai 16,8 juta pcs per tahun.

"Perseroan menguasai pangsa pasar (market share) cetakan sarung tangan nitril global hingga 40 persen," ujar Ridwan, dalam keterangannya, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Permintaan Sarung Tangan Industri Tinggi, Laba Mark Dynamics Tumbuh di 2017

Lebih lanjut Ridwan menyebutkan, dengan masih tingginya potensi penjualan sarung tangan karet, perseroan memiliki potensi besar untuk pertumbuhan kinerja keuangan di tahun 2022.

"Pertumbuhan didukung oleh peningkatan kapasitas produksi, kenaikan permintaan pasar sarung tangan global, dan masih besarnya potensi pasar sarung tangan di Asia," kata dia.

Adapun sepanjang tahun lalu, penjualan MARK meningkat 111,08 persen dibanding tahun 2020 yaitu menjadi sekitar Rp 1,14 triliun dan kenaikan laba bersih sebesar 171,9 persen atau sekitar Rp 392 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com