Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendemi Terkendali, Ekonomi Jabar Tumbuh Melebihi Nasional

Kompas.com - 12/05/2022, 14:12 WIB
Reni Susanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Terkendalinya pandemi hingga meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat menggerek pertumbuhan ekonomi Jawa Barat di triwulan I.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 2 Jabar mencatat, pertumbuhan ekonomi Jabar pada triwulan I meningkat tajam bahkan melebihi nasional di angka 5,61 persen. Naik dari periode yang sama tahun lalu -0,80 persen.

"Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2022 tumbuh positif sebesar 5,01 persen," ujar Kepala OJK KR 2 Jabar, Indarto Budiwinoto saat dihubungi Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen, Menko Airlangga: Tak Lagi Disokong Belanja Pemerintah

Indarto menjelaskan, perekonomian domestik terus menunjukkan pemulihan sejalan penurunan jumlah kasus Covid-19 serta vaksinasi.

Saat ini, stabilitas sistem keuangan Jabar berada dalam kondisi terjaga.

Pada Maret 2022, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh perbankan Jawa Barat tumbuh 7,96 persen (yoy). Seiring pertumbuhan DPK, penyaluran kredit atau pembiayaan juga tumbuh positif sebesar 5,73 persen.

Di tengah perkembangan intermediasi keuangan tersebut, risiko kredit perbankan di Jabar masih berada pada level yang manageable dan membaik. Indikator NPL gross Maret 2022 sebesar 3,64 persen, sedangkan Maret 2021 sebesar 4,16 persen.

Sementara dari penetrasi pasar modal di Jawa Barat, jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat tumbuh 95,7 persen (yoy) menjadi 1,82 juta atau 21,9 persen dari total SID Nasional.

Hal ini menempatkan Jabar berada di posisi pertama diikuti DKI Jakarta dan Jawa Timur. Adapun transaksi saham sampai dengan Maret 2022 mencapai Rp 120,9 triliun atau sekitar 10,20 persen dari transaksi nasional.

Dari perusahaan pembiayaan, hingga kini masih dibayangi perlambatan pertumbuhan pembiayaan sebesar -2,49 persen.

Ini disebabkan masih selektifnya perusahaan pembiayaan dalam menyalurkan kredit khususnya untuk kendaraan bermotor.

Meski demikian, profil risiko cenderung membaik dengan rasio NPF yang menurun menjadi 3,30 persen dari Maret 2021 sebesar 3,87 persen.

"OJK secara konsisten terus melakukan asesmen terhadap perekonomian dan sektor jasa keuangan bersama Pemerintah dan otoritas terkait lainnya serta stakeholders dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional, khususnya di Jabar," pungkasnya.

Baca juga: Klaim Ekonomi RI Kalahkan China, Singapura hingga AS, Airlangga: Hanya di Bawah Vietnam...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com