Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Terra LUNA Anjlok, Simak Tips dari Marketplace Kripto agar Tetap Tenang

Kompas.com - 14/05/2022, 08:26 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


KOMPAS.com – Di tengah anjloknya harga aset kripto Terra LUNA, marketplace aset kripto Pintu melakukan sejumlah hal agar investor tetap tenang.

Terra LUNA diketahui telah jauh meninggalkan posisinya sebagai salah satu aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, setelah aksi jual yang tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan harganya per Jumat (13/5/2022) jatuh ke level 0,013 dollar AS, berdasarkan data Coinmarketcap. Sementara stablecoin Terra atau TerraUSD (UST) juga jatuh di bawah 30 dollar AS.

Baca juga: Terra LUNA Jatuh, Harganya Tak Sampai Nol Rupiah

Founder dan CEO Pintu Jeth Soetoyo menyampaikan sejumlah analisa dan tips untuk investor terkait kondisi tersebut.

Menurutnya, saat ini kondisi perekonomian secara global sedang dalam kondisi yang kurang baik. Selain itu, inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga juga memengaruhi harga kripto secara umum.

"Jadi kondisi saat ini tidak hanya berpengaruh terhadap aset kripto, tetapi juga terhadap saham dan instrumen investasi lainnya,” ujarnya dalam sebuah keterangan, dikutip pada Sabtu (14/5/2022).

“Jika stabilitas ekonomi secara global kembali membaik, tentunya akan memengaruhi sentimen positif terhadap kripto dan harganya, maupun aset-aset investasi lainnya," sambung Jeth.

Pintu memastikan aset investornya terutama stablecoin tetap tersimpan dengan aman. Jeth mengungkapkan, aset pengguna di Pintu Earn dipastikan aman dan tidak ada dampak dari UST ataupun LUNA.

Baca juga: Terra Luna Anjlok 53,5 Persen, Cek Harga Kripto Hari Ini

"Pintu Earn menawarkan bonus reward 15 persen untuk pengguna yang menyimpan aset stablecoins USDT dan USDC, yang nilainya dipatok dengan perbandingan 1:1 kepada mata uang dolar AS, di dompet Earn," paparnya.

Kedua aset stablecoins tersebut ditopang oleh FIAT cash-reserves sehingga berbeda dengan mekanisme UST yang tidak ditopang oleh cash reserves.

Dengan begitu, nilai asetnya cenderung tetap jika dibandingkan dengan UST dan LUNA yang tengah anjlok.

Apa yang harus dilakukan investor kripto?

Ia menyarankan investor dapat menunggu sambil memantau informasi secara berkala agar bisa memahami secara komprehensif kondisi yang sedang terjadi serta mengambil keputusan investasi yang matang.

Selain itu, investor diingatkan perlu memiliki manajemen risiko yang baik dalam berinvestasi seperti diversifikasi aset, DCA, dan menggunakan 'uang dingin'.

Baca juga: Contoh Perhitungan Pajak Kripto, Ini Cara Hitung PPh dan PPN Aset Kripto

Jeth mengaku, investasi aset kripto memiliki volatilitas yang sangat tinggi. Karena itu, Pintu terus aktif mengedukasi masyarakat melalui aplikasi Pintu, website, media sosial hingga media agar dapat melakukan riset dan mempelajari pasar serta aset yang diinvestasikan.

Investor juga disarankan menggunakan strategi investasi yang dapat membantu mitigasi risiko seperti Dollar Cost Averaging, diversifikasi aset, dan tidak FOMO.

"Selain itu kami selalu menekankan investasi pada aset kripto bersifat volatil dan memiliki risiko yang tinggi. Dengan demikian, lebih penting lagi mempunyai bekal informasi yang lengkap sebelum melakukan investasi," tuturnya.

Terkait hal ini, Pintu juga aktif berkolaborasi dengan Mangkokku, startup kuliner terdepan yang menyajikan menu rice bowl di Indonesia. Pintu membagikan Bitcoin ke 32.000 pelanggan Mangkokku melalui menu spesial 'Paket Cuan'.

Baca juga: Aturan Pajak Kripto Indonesia Terbit, Ini Ragam Tarif PPN Aset Kripto

Setiap pembelian paket tersebut, pelanggan Mangkokku bisa mendapatkan hadiah gratis aset kripto berupa Bitcoin senilai Rp 50.000. Kolaborasi ini berlangsung sejak tanggal 10 Mei 2022 hingga 10 Juni 2022.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com