Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawari Gabung ICAO, Menhub: Kemajuan Sektor Penerbangan Kita Diakui Dunia Internasional

Kompas.com - 18/05/2022, 22:39 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia diajak untuk bergabung menjadi anggota tetap dewan International Civil Aviation Organization (ICAO) oleh organisasi penerbangan sipil internasional tersebut.

Tawaran ini dilontarkan ICAO saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rangkaian kegiatan Changi Aviation Summit 2022 di Singapura yang dihadiri oleh Presiden ICAO Salvatore Sciacchitano dan Presiden Boeing Internasional Michael A. Arthur.

Menurut Menhub, tawaran ini datang karena Indonesia diakui komitmennya dalam memajukan industri penerbangan nasional, baik dari aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan.

“Saya merasa bangga mendapat tawaran menjadi anggota tetap ICAO. Ini merupakan kejutan, karena tidak direncanakan sebelumnya. Menurut saya ini adalah pengakuan bahwa kemajuan sektor penerbangan kita diakui dunia internasional,” ujar Budi dalam keterangannya, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Menhub: Industri Penerbangan Indonesia Akan Kembali Bangkit dalam Waktu Dekat

Dia melanjutkan, tawaran ini merupakan hal yang membanggakan, mengingat ICAO adalah organisasi yang sangat konservatif atau hati-hati terhadap aspek-aspek tersebut.

“Menurut saya ICAO melihat adanya kemajuan itu. Bayangkan ada ratusan ribu penerbangan nasional yang kita layani. Itu tidak sederhana tetapi kita mampu mengontrol itu,” ucapnya.

Selanjutnya, tawaran ini akan ditindaklanjuti melalui proses ratifikasi oleh ICAO untuk meminta masukan kepada negara-negara anggota dewan ICAO. Indonesia kini tinggal menunggu hasil ratifikasinya.

“Kita tunggu hasil ratifikasinya. Mudah-mudahan ini dapat membawa kabar baik bagi kemajuan industri penerbangan nasional maupun secara regional di kawasan Asia Tenggara,” kata dia.

Indonesia pernah menjadi anggota Dewan ICAO Kategori III dari tahun 1962 sampai dengan tahun 2001. Kategori III merupakan perwakilan negara-negara yang memiliki wilayah geografis yang luas.

Oleh karenanya, tawaran ini tentu menjadi kabar yang menggembirakan juga bagi seluruh stakeholder penerbangan baik operator bandara, maskapai penerbangan, regulator, dan unsur terkait lainnya.

Selain itu, Menhub bersama Presiden ICAO juga membahas rencana penyelenggaraan pertemuan tingkat tinggi sektor penerbangan di Indonesia yang akan menjadi rangkaian kegiatan Presidensi Indonesia di KTT G20.

“Kita akan mengkampanyekan kebangkitan industri penerbangan nasional dan juga dunia dengan mengundang para pelaku industri penerbangan di berbagai negara,” tuturnya.

Bahas kebutuhan pesawat di Indonesia

Pada kegiatan yang sama, dia juga mengungkapkan kepada Boeing terkait potensi kebutuhan pesawat di Indonesia untuk melayani penerbangan domestik yang jumlah pergerakannya kian meningkat pada tahun ini, khususnya pada saat masa mudik tahun ini.

“Untuk itu saya minta pihak Boeing untuk berkomunikasi dengan sejumlah maskapai nasional terkait dengan upaya pemenuhan kebutuhan pesawat tersebut,” ujarnya.

Dia mengatakan, pemenuhan kebutuhan pesawat terutama ditujukan untuk rute-rute daerah yang kecil yang selama ini mengalami kendala tidak adanya penerbangan.

“Kita ingin ke depannya tidak ada lagi daerah-daerah yang tidak dilayani penerbangan,” katanya.

Pertemuan dengan Presiden Boeing Internasional dimanfaatkan Menhub untuk memberikan informasi bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk membangkitkan kembali industri penerbangan baik nasional maupun global yang terdampak Pandemi Covid-19.

Selain itu, Menhub juga membahas tentang peluang kerja sama penyediaan alat simulator penerbangan untuk melengkapi fasilitas di sekolah vokasi penerbangan yang dikelola Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Janji Menhub Gratiskan Tarif Tol dan Tantangan Mudik Lebaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com