Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih PT Timah Melesat Menjadi Rp 601 Miliar Sepanjang Kuartal I-2022

Kompas.com - 19/05/2022, 12:12 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Timah Tbk (TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp 601 miliar atau naik 5.713 persen dibandingkan kuartal pertama tahun 2021. Kenaikan signifikan tersebut disebabkan oleh naiknya harga logam timah.

Laba bersih perseroan naik 5.713 persen menjadi Rp 601 miliar dibandingkan periode sama tahun 2021, sebesar Rp 10 miliar. Pertumbuhan laba TINS juga ditiopang oleh kebijakan perseroan dalam melakukan efektifitas, yakni dengan menekan biaya operasional,” kata Direktur Keuangan PT Timah tbk, Krisna Sjarif dalam siaran pers, Rabu (18/5/2022).

Pada kuartal pertama tahun 2022, perseroan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau naik 80 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, dengan peningkatan kinerja laba operasi sebesar 575 persen menjadi Rp 885 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 131 miliar.

Baca juga: Jokowi Mau Larang Ekspor Timah dan Bauksit Tahun Ini

Naiknya profitabilitas PT Timah terlihat pula dari naiknya EBITDA sebesar 213 persen menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya Rp347 miliar. Posisi nilai aset Perseroan pada kuartal pertama tahun 2022 sebesar Rp 14,4 triliun atau turun 2 persen dibandingkan akhir tahun 2021 sebesar Rp 14,7 triliun.

Sementara itu, posisi liabilitas sebesar Rp 7,4 triliun atau turun 12 persen dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp 8,4 triliun, sedangkan posisi ekuitas naik 11 persen menjadi Rp7 triliun dibandingkan posisi akhir tahun sebesar Rp 6,3 triliun.

Posisi cash flow operasi perseroan naik 111 persen menjadi Rp 2,1 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 900 miliar. Pinjaman bank dan utang obligasi pada kuartal I turun signifikan menjadi Rp 3,7 triliun dari sebelumnya Rp 5,1 triliun.

Baca juga: Harga Timah Melambung, Produksi PT Timah Ditarget 35.000 Ton pada 2022

Krisna menambahkan, performa finansial Perseroan terlihat dari beberapa rasio seperti Quick Ratio sebesar 44 persen, Current Ratio sebesar 153 persen, Gross Profit Margin sebesar 25 persen, Net Profit Margin sebesar 14 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 26 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 53 persen.

Sementara itu kinerja Operasi, produksi bijih timah, tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton. Dari jumlah tersebut 35 persen atau 1.583 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 65 persen atau 2.925 ton berasal dari penambangan laut.

Produksi logam timah, turun sebesar 8 persen menjadi 4.820 Mton dari periode Q1-2021 sebesar 5.220 Mton. Adapun penjualan logam timah tercatat sebesar 5.703 Mton atau turun sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 5.912 Mton.

Harga jual rerata logam timah pada kuartal I tahun 2022, sebesar 43.946 dollar AS per Mton atau naik signifikan 76 persen dibandingkan Q1-2021 sebesar 24.992 dollar AS per Mton.

“Kedepan Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan volume produksi, sehingga target produksi dapat tercapai sesuai RKAP. Produksi bijih timah berbiaya rendah dari penambangan offshore akan terus ditingkatkan agar profit margin yang optimal tetap dapat dipertahankan,” tambah Sjarif.

Baca juga: Naik 483 Persen, Timah Kantongi Laba Bersih Rp1,3 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com