Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Investor Bertambah, Wanaartha Life Belum Sampaikan Skema Pembayaran

Kompas.com - 19/05/2022, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WanaArtha Life) terus didesak untuk menyerahkan skema pembayaran yang diminta oleh nasabahnya.

Konsultan penyehatan WanaArtha Life Kukuh K. Hadiwidjojo dari HWMA Law Firm mengatakan, skema pembayaran dalam jumlah besar saat ini belum dapat diberikan.

"Tetapi skema pembayaran yang kecil sudah dilakukan manajemen yang baru kepada nasabah prioritas. Kami tahu yang diinginkan nasabah itu pembayaran dalam jumlah besar. Kalau pembayaran itu, kami masih sangat tergantung pada investor," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Disetujui Jokowi, Tarif Listrik Pelanggan 3.000 VA Bakal Naik

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan investor baru. Ia katakan, ada investor baru yang tertarik berasal dari Singapura. Ia bilang, calon investor ini bergerak di bidang insurtech.

Namun demikian belum ada kesepakatan yang ditandatangani dengan calon investor baru ini.

"Ini benar-benar out of the blue. Mereka tiba-tiba manguhubungi dan langsung datang ke Jakarta. Mereka baru menyatakan berminat, tetapi belum menandatangani letter of intent (LOI)," imbuh dia.

Calon investor ini sekaligus menggenapi 3 kandidat yang sempat Kukuh sebut sebelumnya. Untuk 3 investor yang pertama, Kukuh menyebut proses pendekatan terus dilakukan.

"Ini kabar baik ya, kita berharap bisa berlanjut," ungkap dia.

Baca juga: CT Tunjuk Mantan Direktur BRI Indra Utoyo sebagai Dirut Allo Bank

Ia mengatakan belum ada revisi target untuk menyelesaikan kesepakatan dengan investor ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Kukuh menargetkan pembicaraan dengan investor akan rampung pada Juli 2022.

"Target masih Juli 2022. Harapan kami masih sama, belum ada perubahan. Kami semakin dekat. Tapi namanya rencana, itu time table, kami ingin cepat, mereka juga inginnya cepat," ungkap dia.

Sementara, untuk aset perusahaan sebesar Rp 2,7 trilun yang masih disita, pihaknya masih menunggu keputusan Mahkamah Agung setelah proses kasasi sebelumnya.

"Kalau kemungkinannya (dicairkan) kami belum bisa jawab. Saya berharap MA juga merilis (aset) karena sebetulnya itu juga uang nasabah. Itu yg harus kita luruskan juga. Saya inginnya dikembalikan juga, kita berusaha terus," tandas dia.

Baca juga: IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Masih Melemah

Sementara itu, perwakilan nasabah Wanaartha Life Rahayu mengatakan, saat ditanya pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan mediasi dengan Wanaartha Life, pihaknya menginginkan pembahasan mengenai skema pembayaran.

"Itu dari awal kita Januari mediasi realisasinya sampai sekarang tidak ada. Kami dijanjikan skema pembayaran keluar bulan Maret, sekarang sudah mau jalan akhir Mei, mana realisasinya?," ucap dia.

Selain itu, nasabah ingin penjelasan mengenai pembayaran prioritas ke nasabah lansia dan yang sakit. Apakah pembayaran hanya untuk sekali atau ada lanjutannya.

Sedikit catatan, sebelumnya Wanaartha Life diketahui telah membayarkan kewajiban dengan prioritas kemanusiaan kepada 9 nasabah senilai Rp 175 juta.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Bergejolak, Anggaran Subsidi Energi Bengkak Jadi Rp 443,6 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com