Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ungkap Pendapatan Negara Berpotensi Naik Rp 420 Triliun

Kompas.com - 19/05/2022, 21:35 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah gonjang-ganjing global dan peningkatan harga komoditas, pemerintah meyakini ada tambahan pendapatan negara. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajukan perubahan outlook pendapatan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2022.

Menkeu meyakini, ada tambahan pendapatan negara sebesar Rp 420,1 triliun. Dengan demikian, outlook pendapatan negara pada tahun 2022 bisa mencapai Rp 2.266,2 triliun, atau lebih tinggi dari perkiraan pendapatan negara sebelumnya yang sebesar Rp 1.846,1 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, peningkatan outlook pendapatan negara ini menunjukkan Indonesia lebih berdaya tahan daripada negara-negara lain. Saat negara lain menghadapi krisis, malah Indonesia bisa mendapat pendapatan lebih tinggi lebih dari Rp 400 triliun tersebut.

Sri Mulyani merinci, penerimaan negara ini bersumber dari penerimaan perpajakan yang diperkirakan mencapai Rp 1.784,0 triliun atau naik Rp 274,0 triliun dari target sebelumnya.

Baca juga: Produsen Alkes Ini Bakal Jual Alat Tes Covid-19 lewat Vending Machine

Kemudian, ada juga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diperkirakan mencapai Rp 481,6 triliun atau naik Rp 146,1 triliun dari perkiraan sebelumnya.

“Dan tambahan anggaran ini bisa kami gunakan untuk melindungi rakyat, ekonomi. Sekaligus ini akan melindungi APBN. Karena tiga-tiganya adalah hal yang penting,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Kamis (19/5/2022).

Sri Mulyani bilang, dengan potensi tambahan pendapatan tersebut, negara bisa mendapat ruang untuk berbagai hal, seperti menambah subsidi untuk melindungi rakyat, memberi bantuan sosial, dan melindungi perekonomian. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan terkerek.

Sambil menyelam minum air, sembari menyehatkan perekonomian, pemerintah juga bisa menggunakan tambahan pendapatan ini untuk konsolidasi fiskal, yaitu menekan defisit anggaran.

Sebagai bukti, pemerintah memperkirakan defisit anggaran pada tahun 2022 akan sebesar Rp 840,2 triliun atau setara 4,50 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Ini lebih kecil dari perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp 868,0 triliun atau 4,85 persen PDB. (Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi)

Baca juga: Tak Naikkan BBM, Menkeu: Kas Pertamina Sudah Defisit Rp 35,28 Triliun

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga Komoditas Naik, Pendapatan Negara Bisa Bertambah Rp 420 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com