Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Konglomerat yang Kaya Raya berkat Minyak Goreng

Kompas.com - 21/05/2022, 09:28 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Polemik harga minyak tampaknya belum akan mereda dalam waktu dekat. Harga minyak goreng kemasan masih bertengger di kisaran Rp 25.000 per liter, melonjak nyaris dua kali lipat dibandingkan harga setahun lalu.

Sementara minyak goreng curah, yang diklaim pemerintah harganya lebih terjangkau dan stoknya melimpah, nyatanya masih sulit ditemukan di pasaran.

Pemerintah sendiri sebenarnya sudah mengeluarkan dua kebijakan penting dalam tata niaga minyak goreng, yakni kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dan larangan ekspor CPO. Belakangan, kedua kebijakan pengendalian harga minyak goreng sudah dicabut.

Bagi rumah tangga, kelangkaan minyak goreng mungkin tak jadi soal karena konsumsinya relatif tak besar. Namun, bagi pelaku usaha, terutama kuliner, kelangkaan minyak goreng jadi pukulan berat di saat ekonomi sulit.

Baca juga: Pak Jokowi, Harga Minyak Goreng Masih Mahal di Warung

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebutkan bahwa produksi minyak goreng sebenarnya dikuasai segelintir pemain. Mereka tak hanya memiliki pabrik minyak goreng, tetapi juga menguasai ratusan ribu hektar perkebunan kelapa sawit di atas lahan negara melalui skema HGU.

Berikut ini deretan para konglomerat pemilik usaha minyak goreng dirangkum dari laporan majalah Forbes terbaru pada 2022:

1. Keluarga Widjaya

Keluarga Widjaja atau Grup Sinar Mas menjadi salah satu keluarga pemilik bisnis minyak goreng terkaya di Indonesia. Terakhir, Forbes sempat mencatat jumlah kekayaan keluarga ini mencapai 9,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 139,5 triliun.

Di Tanah Air, keluarga Widjaya berada di urutan kedua di daftar orang terkaya. Kekayaan Sinar Mas hanya kalah oleh Keluarga Hartono pemilik BCA dan Djarum.

Baca juga: Ironi Minyak Goreng Curah: Dulu Mau Dilarang, Kini Malah Disubsidi

Kelompok bisnis ini didirikan oleh Eka Tjipta yang meninggal pada Januari 2019 di usia 98 tahun. Empat putra tertua Widjaja mengawasi kerajaan bisnis yang dibangunnya, sedangkan yang lain membangun bisnis sendiri.

Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari. Salah satu perusahaan penyumbang pendapatan terbesar berasal dari minyak goreng.

Produk minyak goreng terkenalnya adalah Filma. Bersama dengan Sudono Salim, Eka Tjipta sebelumnya juga sukses membuat produk minyak goreng Bimoli, tetapi kemudian pecah kongsi dengan Grup Salim.

Selain sawit dan minyak goreng, bisnis Sinar Mas yang bergerak di bidang kertas, real estat, jasa keuangan, kesehatan, dan telekomunikasi.

Baca juga: Ironi Minyak Sawit: Ditanam di Tanah Negara, Dijual Mahal di Dalam Negeri

2. Keluarga Salim

Grup Salim berada di urutan kedua keluarga terkaya di Indonesia yang memiliki bisnis sawit dan minyak goreng.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com