Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Fluktuatif Pagi Ini, Rupiah Turun Tipis

Kompas.com - 23/05/2022, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (23/5/2022). Sementara mata uang garuda melemah terhadap dollar AS pada awal perdagangan pasar spot.

Pukul 09.05 WIB, IHSG sempat menguat ke level 6.943,18 namun beberapa saat kemudian langsung berbalik melemah ke posisi 6.885,88. Jumat pekan lalu IHSG ditutup naik pada level 6.918,14.

Dikutip dari data RTI, Sebanyak 272 saham melaju di zona hijau dan 134 saham di zona merah. Sedangkan 192 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,1 miliar saham.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Ditutup Menguat di Akhir Pekan

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini IHSG akan menguji resistance 7.000 sebagai penentu apakah tren akan berlanjut atau terhenti pada level ini.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.756 - 7.000,” kata William kepada Kompas.com.

Sementara bursa Asia pagi ini mayoritas merah dengan penurunan Strait Times 0,15 persen, Hang Seng Hong Kong turun 0,89 persen, dan Shanghai Komposit 0,05 persen. Sementara itu, Nikkei menguat 0,65 persen.

Adapun Wall Street pada penutupan Jumat pekan lalu mayoritas hijau dengan kenaikan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,03 persen, dan S&P 500 menguat 0,01 persen. Sementara itu, Nasdaq Composite terkoreksi 0,3 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.644 per dollar AS, atau turun 2 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.642 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun pagi ini rupiah melemah, namun sentimen positif masih membayangi pergerakan mata uang garuda pagi ini. Hal ini terjadi karena kembalinya minat pasar terhadap aset berisiko.

Adapun sentimen positif penggerak rupiah, antara lain optimisme akan adanya potensi pertumbuhan ekonomi setelah pelonggaran aktivitas ekonomi di masa pandemi. Dari dalam negri sendiri, surplus besar neraca perdagangan dan kondisi pandemi yang semakin dilonggarkan bisa memicu penguatan rupiah.

“Pasar mengambil peluang untuk mendapatkan profit dengan masuk di level rendah setelah penurunan harga di pasar beberapa waktu lalu. Namun demikian, bila sentimen normalisasi agresif The Fed kembali masuk ke pasar, dollar AS bisa menguat lagi dan menekan rupiah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.580 per dollar AS sampai dengan Rp 14.680 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Bakal Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com