Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Kekhawatiran Resesi

Kompas.com - 25/05/2022, 10:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia masih bergerak relatif stabil atau flat pada akhir perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat (Rabu pagi waktu Indonesia), karena kekhawatiran pasokan global yang ketat mengimbangi kekhawatiran potensi resesi global dan pembatasan Covid-19 di China.

Mengutip CNBC, Rabu (25/5/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik 14 sen menjadi ke level 113,56 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 52 sen ke level 109,77 dollar AS per barrel.

Harga minyak WTI pada perdagangan Selasa kemarin turun usai Presiden AS Joe Biden berencana membatasi ekspor untuk mengurangi lonjakan harga bahan bakar domestik.

Baca juga: Google Salurkan Pinjaman Rp 29,31 Miliar ke UMKM Indonesia

Stok minyak mentah AS tercatat naik 567.000 barrel pada pekan lalu, namun persediaan bensin turun 4,2 juta barrel, sementara stok sulingan turun 949.000 barrel.

“Asumsi awalnya adalah akan menurunkan harga produk di AS,” kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group.

Tekanan harga minyak dunia juga dipengaruhi potensi terjadinya resesi global, yang menjadi topik utama dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos. Kondisi inflasi yang melaju pesat dan dibarengi sikap hawkish bank sentral di berbagai negara memicu terjadinya gelombang resesi.

Di sisi lain, adanya ekspektasi permintaan minyak yang akan tetap tinggi di tengah tekanan potensi terjadinya resesi global, sehingga membatasi penurunan harga minyak mentah dunia.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Permintaan bahan bakar diproyeksi naik seiring dengan Amerika Serikat (AS) akan memasuki musim panas pada akhir pekan ini, yang merupakan musim puncak bagi aktivitas berkendara di negara itu.

Sementara Shanghai yang merupakan kota pusat bisnis di China, berencana mengakhiri lockdown mulai 1 Juni 2022 mendatang setelah kebijakan penguncian akibat Covid-19 sudah berlangsung selama dua bulan. Meskipun beberapa kota di China masih melakukan lockdown.

Pasar minyak global memang bergejolak sepanjang tahun ini. Brent bahkan sempat mencapai harga 139 dollar AS per barrel pada Maret 2022, menjadi level tertinggi sejak 2022, lantaran invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan.

Baca juga: Meski Melemah, Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara-negara Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com