Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Bakal Luncurkan Waran Terstruktur, Pilihan Investasi Aman bagi Investor

Kompas.com - 25/05/2022, 12:59 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah bersiap untuk merilis produk investasi terbarunya, yaitu Structured Warrant atau Waran Terstruktur.

Direktur BEI Hasan Fawzi mengatakan, produk investasi teranyar itu merupakan pilihan investasi yang aman dan terjamin bagi investor pasar modal.

Waran terstruktur merupakan investasi yang efisien, dapat dimanfaatkan oleh segala kondisi market dan merupakan investasi yang aman karena dijamin oleh KPEI,” ujar dia, dalam keterangannya, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Inarno Djajadi ke OJK, Hasan Fawzi Jadi Plt Dirut BEI

Lebih lanjut Hasan menjelaskan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor I-P tentang Pencatatan Waran Terstruktur di Bursa, kriteria saham yang dapat dijadikan underlying produk waran terstruktur merupakan saham konstituen indeks IDX30 yang memiliki pemegang saham pengendali dan memenuhi kriteria untuk tetap tercatat di bursa.

Baca juga: Ini Penjelasan BEI soal Nilai Nominal Saham yang Kecil

“Sebagaimana kita ketahui bersama, saham konstituen Indeks IDX30 merupakan saham yang mempunyai fundamental dan likuiditas yang baik yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia," katanya.

"Dengan menggunakan underlying saham konstituen Indeks IDX30, maka investor nantinya bisa memanfaatkan pergerakan harga saham-saham tersebut dengan modal yang relatif lebih murah jika dibandingkan membeli saham underlying-nya," tambah dia.

Baca juga: BEI Bakal Luncurkan Produk Waran Terstruktur, Seperti Apa?

Di samping itu, Hasan menambah, untuk menjaga market governance, market integrity, dan perlindungan investor, BEI telah menetapkan sejumlah manajemen risiko dalam perdagangan waran terstruktur.

Untuk industri dan transaksi Waran Terstruktur secara umum, bursa menetapkan penjaminan untuk setiap transaksi Waran Terstruktur dan juga termasuk kewajiban bagi penerbit untuk memenuhi agunan yang ditetapkan oleh KPEI.

“Anggota bursa sebagai penerbit juga disarankan untuk melakukan risk management dalam penerbitan produk waran terstruktur, antara lain misalnya dengan melakukan dynamic delta hedging atau jual beli saham underlying untuk memastikan perdagangan waran terstruktur mengikuti pergerakan harga saham underlying," tutur dia.

Baca juga: BEI Bakal Luncurkan Investasi Waran Terstruktur, Apa Itu?

Dengan adanya produk waran terstruktur, Hasan mengatakan, investor dapat memanfaatkan pergerakan harga underlying saham dan memperoleh keuntungan baik market sedang bullish maupun sedang bearish.

Ia pun menargetkan, dalam jangka panjang nilai perdagangan waran terstruktur dapat mencapai 10 persen dari transaksi harian bursa.

“Kami estimasi perdagangan Waran Terstruktur di pasar modal Indonesia dapat mencapai 0,5 persen - 1 persen pada tahun awal dan meningkat seiring dengan peningkatan awareness investor atas risk dan return dari investor. Diharapkan lima tahun ke depan bisa mencapai 10 persen dari turnover harian transaksi bursa,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com