Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 4 Hacks Keuangan bagi Para "First Jobber"

Kompas.com - 26/05/2022, 06:10 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para profesional muda yang baru mulai meniti karier, menjalani hidup mandiri dan menghasilkan pendapatan sendiri menjadi salah satu pencapaian yang membanggakan.

Namun, jika tidak diimbangi dengan pengelolaan yang bijak, berbagai masalah berpotensi muncul dan memengaruhi kondisi keuangan jangka panjang.

CEO & Principal Consultant ZAP Finance Prita Ghozie mengatakan, ada beberapa kendala yang kerap dihadapi oleh para profesional muda, termasuk bagi yang baru mulai bekerja atau first jobber. Mulai dari perilaku konsumtif, tidak adanya tujuan keuangan jangka panjang, hingga terjebak pada persepsi bahwa merencanakan keuangan merupakan suatu hal yang rumit.

"Padahal, memiliki perencanaan keuangan yang jelas dan terukur dapat memudahkan kita dalam meraih aspirasi jangka panjang yang tidak terbatas pada urusan finansial saja. Dengan kata lain, kita jadi bisa memetakan strategi keuangan yang efektif untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, tanpa harus mengorbankan kebahagiaan kita," ujarnya dalam siaran persnya, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Hindari Perceraian Dini, Simak 5 Tips Kelola Keuangan bagi Pasangan Milenial

Prita pun membagikan 4 financial hacks untuk diterapkan oleh profesional muda, khususnya first jobber yang hendak memulai perencanaan keuangan dengan mudah dan nyaman.

Tips pertama adalah alokasikan rekening menjadi 3 kategori utama yaitu rekening living, saving, dan playing.

Menurut dia cara ini cocok untuk para profesional muda yang belum melakukan budgeting secara rinci, karena kategori dikelompokkan secara sederhana.

“Penghasilan bulanan dapat dialokasikan dengan skema 50 persen ke dalam rekening living untuk kebutuhan esensial harian seperti makan, keperluan rumah atau kost, dan transportasi. Setelah itu, 30 persen disisihkan dalam rekening saving yang bisa berupa tabungan, dana darurat, dan investasi. Sedangkan, 20 persen sisanya bisa dialokasikan dalam rekening playing untuk memenuhi kebutuhan hiburan yang tentu tak kalah penting,” ujar Prita.

Tips kedua adalah tanamkan mindset start small, start now dalam berinvestasi.

Prita menjelaskan, berinvestasi membuka peluang bagi para first jobber untuk menambah nilai serta jumlah aset yang dimiliki. Apalagi saat ini instrumen investasi kini hadir dengan makin beragam, seperti saham, reksa dana, emas, dan masih banyak lagi.

"Banyaknya pilihan investasi bisa membuat para first jobber yang belum familiar menjadi ragu untuk memulai. Mengatasi kendala tersebut, first jobber sebaiknya fokus pada proses belajar dan memantapkan hati untuk berani memulai dan sebagai langkah awal, mulailah dengan membandingkan risiko antarinstrumen investasi yang sesuai dengan kemampuan finansial," paparnya.

Tips ketiga adalah tetapkan tujuan finansial jangka pendek dan panjang. Biasanya, tujuan finansial kerap diasosiasikan dengan jumlah nominal harta yang ingin dimiliki.

Padahal, tujuan finansial turut melibatkan tujuan hidup yang dikehendaki serta kapan mau dicapai.

Sebagai first jobber, penting untuk menentukan tujuan ini agar keputusan finansial tetap terkontrol. Tujuan dalam waktu dekat bisa dikategorikan sebagai jangka pendek, seperti wish list barang yang ingin dibeli, hingga dana liburan.

Sedangkan tujuan jangka panjang bisa berupa impian-impian seperti membangun rumah, mengumpulkan modal bisnis, atau bahkan rencana pensiun di hari tua.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com