Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Jawab Tudingan Jebakan Utang China di Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 26/05/2022, 10:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah ada jebakan utang China dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Ia bilang, utang yang digelontorkan pemerintah China merupakan kategori investasi lantaran diperuntukan untuk infrastruktur yang produktif.

"Itu adalah utang produktif. Ada yang bilang hidden debt. Itu yang bilang hidden debt saya text, kau datang kemari tunjukin hidden debt-nya di mana," ucap Luhut dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang disiarkan virtual melalui YouTube seperti dilihat pada Kamis (26/5/2022).

Luhut menegaskan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah murni bisnis, karena dikerjakan oleh BUMN. Meski diakui, ada dana APBN yang mengalir ke perusahaan negara yang mengerjakan mega proyek tersebut.

"Wong saya yang nangani kok. Hidden debt kalau dibilang G to G, ini tidak ada. Itu B to B," ungkap Luhut.

Baca juga: Luhut Lobi Elon Musk Bikin Pabrik Tesla di Kalimantan Utara

Soal pembengkakan biaya yang bisa membebani keuangan BUMN, lanjut Luhut, hal itu tak bisa dihindri karena ada beberapa kendala teknis di lapangan.

Menurutnya, sejauh ini kemajuan pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih sesuai target, yakni mulai uji coba pada akhir tahun ini.

"Bahwa ada overrun cost, ya it happens, tapi nggak perlu cari salah siapa tapi sudah selesai. Tertunda berapa bulan pembangunnya kereta api cepat Jakarta Bandung, itu akan dimulai dan make test bulan November tahun ini," ucap Luhut.

Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan hasil riset Polar UI pada 2021 mengenai potensi penumpang dari Kereta Cepat Jakarta Bandung yang diperkirakan bisa mengangkut 30.000 penumpang harian.

Namun, Dwiyana mengatakan perkiraan jumlah penumpang ini lebih rendah dari riset LAPI ITB yang sempat merilis angka pengguna 61.000 penumpang per hari.

Baca juga: Luhut Lapor Jokowi: Ada Perusahaan Kuasai 500.000 Ha Sawit, Tapi Kantornya di Luar Negeri

Rencananya, di akhir Desember 2022 bakal dilakukan uji coba. Tarif yang harus dibayar masyarakat untuk bisa menikmati layanan kereta cepat juga sudah mulai dipatok.

Sementara perkiraan harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung ini berkisar Rp 150.000-Rp 350.000 per orang.

"Nantinya akan ada tiga kelas, sedangkan untuk tarifnya itu berkisar Rp 150.000-Rp 350.000," ungkap Dwiyana dalam keterangannya.

Ia mengatakan, dengan besaran tarif tersebut diperkirakan KCIC dapat mencapai break even point (BEP) atau balik modal setelah 40 tahun. Meski demikian, perusahaan saat ini masih terus berupaya untuk mencari potensi pendapatan lainnya sehingga bisa menekan potensi BEP di bawah 40 tahun.

Baca juga: Siapa yang Akan Membayar Utang dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Turun di Padalarang

Namun meskipun menawarkan kecepatan, kelemahan Kereta Cepat Jakarta Bandung dibandingkan kereta reguler, salah satunya adalah stasiun pemberhentiannya yang berada di daerah pinggiran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com