Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPS Tinggal Sebulan, DJP: Lapor Harta Jangan Nunggu Akhir Bulan...

Kompas.com - 27/05/2022, 13:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Pengungkapan Sukarela (PPS) tinggal sebulan lagi. Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal mengimbau para peserta program segera melaporkan harta sebelum mendekati akhir waktu pada 30 Juni 2022.

Dengan melapor di awal waktu, para wajib pajak bisa menyisir kembali harta-harta lain yang tertinggal alias belum sempat dilaporkan. Hal ini tak akan bisa dilakukan jika wajib pajak melapor harta di akhir waktu.

"Kami tentu ingin sampaikan kepada para WP agar fasilitas program dimanfaatkan secepat mungkin, jangan menunggu sampai detik terakhir," kata Yon dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Tinggal Sebulan, Harta yang Diungkap dalam PPS Tembus Rp 91,6 Triliun

Yon menjelaskan, WP bisa mengajukan pembetulan atas surat keterangan (suket) jika ada harta yang tertinggal/belum dilaporkan.

Dengan demikian, WP terhindar dari sanksi 200 persen. Adapun denda administrasi sebesar 200 persen tersebut dijatuhkan ketika Ditjen Pajak menemukan harta yang tidak atau belum dilaporkan dalam Surat Pernyataan Harta (SPH) hingga batas waktu terakhir PPS.

"Ini adalah program terakhir, kita tidak punya lagi program ini pasca 30 Juni 2022. Setelah program ini selesai di Bulan Juni, maka sesuai peraturan perundang-undangan tindak lanjut (pemberian sanksi) sudah harus kita lakukan," sebut Yon.

Baca juga: Sisa 45 Hari, Harta yang Diungkap dalam PPS Tembus 86,55 Triliun

Yon bilang, WP bisa mencicil pelaporan harta selama masa PPS berlangsung. Para pelapor ini bisa mengajukan pembetulan surat keterangan harta bila ada harta yang tertinggal.

Artinya, pelapor tidak perlu menunggu dokumen atas harta lengkap terlebih dahulu.

"Kalau memang sudah ada harta tidak harus menunggu semuanya baru dilaporkan. Mosal data aset ada 100 item, yang baru terkumpul dokumennya baru 10, ya sudah lapor saja dulu 10. Itu jauh lebih secure, lebih aman, daripada WP menunggu sampai akhir bulan," tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com