Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai 26 Mei, Pajak Sudah Terkumpul Rp 679,99 Triliun

Kompas.com - 27/05/2022, 16:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi penerimaan pajak hingga 26 Mei 2022 mencapai Rp 679,99 triliun.

Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan, jumlah tersebut sudah mencapai 53,04 persen dari target APBN Rp 1.265 triliun. Dia berharap, penerimaan pajak hingga akhir tahun tetap membaik.

"Sekarang targetnya (dalam APBN) Rp 1.265 triliun, DJP telah merealisasikan Rp 679,99 triliun atau sudah 53,04 persen dari target. Hari ini kita lihat relatively sudah cukup baik," kata Yon dalam konferensi pers, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Hingga Akhir Tahun, Pajak Diproyeksi Terkumpul hingga Rp 1.485 Triliun

Secara rinci, penerimaan pajak tersebut disumbang oleh PPh non migas, PPh migas, PPN dan PPnBM, serta PBB dan pajak lainnya.

PPh non migas sudah mencapai Rp 416,48 triliun, PPN dan PPnBM Rp 224,27 triliun, PPh migas Rp 36,03 triliun, serta PBB dan pajak lainnya sudah Rp 3,21 triliun.

Adapun penerimaan pajak pada Januari 2022 mencapai Rp 109,1 triliun, pada Februari Rp 90,3 triliun, Maret Rp 123 triliun, dan April mencapai Rp 245,2 triliun.

"Penerimaan pajak konsisten dari hampir seluruh sektoral atau per jenis pajaknya. Ini cerminan betapa ekonomi sudah mulai membaik karena tidak semata-mata didorong hanya dari SDA, tapi juga dari sektor yang lain," ucap Yon.

Sementara itu, Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan DJP Ihsan Priyawibawa berujar, pihaknya memproyeksi penerimaan pajak hingga akhir tahun 2022 tembus sekitar Rp 1.450 triliun - Rp 1.485 triliun.

Proyeksi itu lebih tinggi sekitar Rp 185 triliun - Rp 220 triliun dari target dalam APBN sebesar Rp 1.265 triliun.

Menurut Ihsan, capaian ini menandakan pemulihan ekonomi, setelah penerimaan pajak terkontraksi 19,6 persen pada tahun 2020, dan tumbuh 19,3 persen pada tahun 2021.

Selain pertumbuhan dan pemulihan ekonomi, tingginya penerimaan pajak ini ditopang oleh naiknya harga komoditas unggulan Indonesia, termasuk minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO).

"Kita berharap tentunya 2022 ini penerimaan akan terus membaik apalagi kalau dilihat kepatuhan formal kita dari tahun ke tahun menunjukan pertumbuhan yang baik," kata  Ihsan.

Baca juga: Premi Asuransi dan Iuran Pensiun Dapat Kurangi Pajak?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com