Penyaluran Kredit Tumbuh 8,25 Persen, BPR Fokus Dukung Pemulihan UMKM

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) melanjutkan tren pertumbuhan positif hingga periode tiga bulan pertama tahun ini.

Hal itu terefleksikan dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menunjukan penyaluran kredit dan pembiayaan BPR-BPRS tumbuh 8,25 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal I-2022.

Pada saat bersamaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BPR-BPRS tumbuh lebih pesat, yakni sebesar 11,4 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.

Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan, secara tidak langsung realisasi kinerja itu menunjukan, BPR-BPRS mampu mendukung kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanah Air.

Baca juga: Sampai 26 Mei, Pajak Sudah Terkumpul Rp 679,99 Triliun

"Dengan penghimpunan dana penyaluran dana BPR-BPRS yang cukup positif, membuat BPR-BPRS bisa terus memberikan sumbangsihnya untuk mendorong pelaku UMKM di Tanah Air," ujar dia, dalam keterangannya, Jumat (27/5/2022).

Lebih lanjut ia mengaku optimis, tren pertumbuhan positif kinerja BPR-BPRS akan berlanjut, seiring dengan mulai tumbuhnya berbagai aktivitas perekonomian, termasuk konsumsi rumah tangga.

"Mari terus rapatkan barisan, mempererat kebersamaan, memperkuat inovasi, sinergi, optimisme untuk meningkatkan kontribusi BPR-BPRS dalam pemulihan ekonomi nasional," kata Joko.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki berharap BPR-BPRS dapat terus mendukung kebutuhan pembiayaan UMKM ke depan.

 H'5Jal itu disampaikan Teten sembari memperingati Hari BPR-BPRS Nasional yang jatuh pada 21 Mei kemarin.

"Semoga industri BPR dan BPRS dapat terus menjadi garda terdepan dalam melayani para pelaku UMKM di Tanah Air sekaligus hadir di tengah masyarakat dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan," ucap dia.

Baca juga: IHSG Kembali ke Posisi 7.026, Saham Perbankan Big Caps Laris Diborong Asing