Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketergantungan Pendanaan Jadi Alasan Startup Rentan PHK Karyawan

Kompas.com - 30/05/2022, 06:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan rintisan atau startup Tanah Air dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Kabar pengurangan karyawan awalnya datang dari platform edutech Zenius, kemudian disusul platform keuangan digital LinkAja, hingga teranyar platform e-commerce JD.ID.

Ketergantungan terhadap pendanaan untuk mengoperasikan bisnis menjadi salah satu alasan utama startup rentan melakukan efisiensi bisnis. Pengurangan jumlah karyawan alias PHK pun menjadi bagiannya.

Baca juga: PHK Massal Startup, Apakah Ini Fenomena “Bubble Burst”?

Peneliti Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menjelaskan, ketergantungan terhadap pendanaan membuat perusahaan rintisan kebingungan ketika tidak mendapatkan suntikan dana baru.

"Makanya mereka biasanya melakukan lay-off kepada karyawannya untuk menghemat budget," kata dia, kepada Kompas.com, Minggu (29/5/2022).

Lebih lanjut Ia billang, saat ini perusahaan rintisan masih bergerak dengan model bisnis yang kerap biasa disebut "bakar uang" atau mengeluarkan modal terus-menerus untuk menggaet pengguna.

"Ini menjadikan mereka masih ketergantungan dari pendanaan dari VC (venture capital) atau sumber pendanaan lainnya," ujarnya.

Melihat kondisi perekonomian global saat ini, Nailul mengaku khawatir, aksi pendanaan terhadap perusahaan rintisan semakin minim.

"Saya khawatir kalau semakin sedikit pendanaan, kemudian startup semakin banyak dan eksponensial, bisa terjadi bubble," tuturnya.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, dengan kondisi perekonomian global yang dibayang-bayangi ketidakpastian, investor menjadi semakin selektif untuk menempatkan dananya.

"Investor menghindari pembelian saham startup yang persepsi risikonya tinggi, terlebih ada kenaikan inflasi dan suku bunga di berbagai negara," katanya.

Oleh karenanya, Bhima menekankan, startup harus melakukan perombakan strategi dan tidak lagi berkegantungan terhadap pendanaan apabila ingin berhasil melewati kondisi perekonomian saat ini.

"Utamakan revenue stream dan kualitas cashflow karena hal itu yang dilirik investor saat ini," ucapnya.

Penjelasan perusahaan soal PHK

Terkait aksi pengurangan tenaga kerja yang dilakukan, manajemen Zenius, LinkAja, hingga JD.ID sebenarnya sudah buka suara beberapa waktu lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com