JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pentingnya peningkatan teknologi digital dalam industri asuransi, misalnya insurtech.
Ia mengatakan, teknologi insurtech ini tidak hanya memberikan masyarakat informasi mengenai asuransi, tetapi juga menjadi marketplace dan kanal distribusi untuk asuransi.
"Dengan teknologi digital, saya harap di masa mendatang produk asuransi itu bisa lebih dipersonalisasi," kata dia dalam Indonesia Financial Group (IFG) International Conference 2022, Senin (30/5/2022).
Baca juga: Harga Cabai Naik, Rawit Merah Capai Rp 83.333 Per Kg
Selain itu, Sri Mulyani menambahkan, teknologi digital juga diharapkan dapat lebih fleksibel untuk mengadopsi perubahan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Harapannya dengan begitu, industri asuransi dapat lebih inklusif.
Untuk meningkatkan inklusifitas, Sri Mulyani menceritakan dari sisi pemerintah ada pula inisiatif agar asuransi menjadi lebih tumbuh. Misalnya, ia menyebut pemerintah telah mengimplementasikan state property insurance program.
"Selain itu (pemerintah) juga menerapkan asuransi untuk orang-orang yang mau naik haji dan juga asuransi mikro untuk nelayan dan petani," urai dia.
Sri Mulyani juga menyampaikan pentingnya meningkatkan perlindungan konsumen dalam industri asuransi. Perusahaan asuransi, menurut dia perlu untuk mempertahakan kepercayaan masyarakat dengan meningkatkan dan memperkuat integeritas dari industri asuransi sendiri.
Selain itu, ia berpesan agar industri asuransi dapat meningkatkan tata kelola yang baik bukan hanya dari jajaran manejemen, tetapi juga distributor dan agen asuransinya.
"Untuk memastikan konsumen mendapatkan perlindungan sesuai dan yang dibutuhkan, lisensi atau izin dari perusahaan asuransi bermasalah dapat dicabut," jelas dia.
Baca juga: Terraform Labs Bangkitkan Terra Luna dengan Nama Baru
Namun Sri Mulyani menyadari pentingnya diskusi antara pemangku kepentingan untuk dapat mengembangkan satu kebijakan yang berkaitan dengan perlindungan pemegang polis asuransi.
Misalnya, ia sebut akan ada diskusi berkaitan dengan urgensi peningkatan pengawasan yang terintergrasi. Hal ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, tidak hanya di asuransi tetapi di sektor keuangan itu sendiri.
"Saya ingin menunjukkan, reformasi sektor keuangan bukan tugas eksklusif pemerintah dan DPR saja, tetapi merupakan agenda yang penting bagi keseluruhan industri itu sendiri dan masyarakat. Pemerintah terbuka untuk masukan yang konstruktif," tutup dia.
Baca juga: Rute KRL Berubah, Penumpang Pilih Berangkat Lebih Awal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.