Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Dipatok 3 Persen Tahun Depan, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal RI Tercepat di Dunia...

Kompas.com - 31/05/2022, 13:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merencanakan, defisit fiskal bakal didesain paling tinggi sebesar 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2023.

Konsolidasi ini dilakukan setelah pemerintah diberikan keleluasaan peningkatan defisit lebih dari 3 persen sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

Bendahara negera ini menuturkan, keputusan ini membuat RI menjadi salah satu negara dengan konsolidasi fiskal tercepat di dunia.

Baca juga: Sri Mulyani Colek Pemda: Dana Daerah Jangan hanya Mengendap di Bank...

"Apabila kita membandingkan negara-negara yang meningkatkan defisit selama pandemi secara sangat tinggi, maka konsolidasi fiskal Indonesia yang hanya tiga tahun merupakan salah satu konsolidasi fiskal yang tercepat di dunia," kata Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).

Wanita yang karib disapa Ani ini menyadari pentingnya menjaga pengelolaan fiskal yang pruden, sehat, berdaya tahan. Pengelolaan yang baik ini mampu mengendalikan risiko serta membuat APBN berkelanjutan.

"Menjalankan kebijakan untuk tahun 2023, pemerintah akan tetap menjaga sisi ekspansif dari APBN, namun pada saat yang sama juga mulai melakukan konsolidasi untuk perbaikan kesehatan APBN," tutur dia.

Baca juga: Sri Mulyani Bakal Percepat NIK Jadi NPWP Tahun Depan, Ini Alasannya

Sejalan dengan hal tersebut, pihaknya akan mengelola utang sebagai instrumen fiskal untuk tujuan-tujuan produktif pencapaian target pembangunan.

Dia menyatakan, utang akan dikelola secara prudent dan sustainable. Mitigasi risiko utang dilakukan dengan menjaga rasio utang, serta menerbitkan utang secara oportunistik, hati-hati, dan melakukan pendalaman pasar dari SBN.

"Tujuannya sehingga cost of fund semakin efisien dan mengurangi beban APBN ke depan. Pemerintah juga mendorong pembiayaan inovatif dengan memberdayakan peran swasta, BUMN, dan BLU," tutup Sri Mulyani.

Baca juga: Inflasi Dipatok 2-4 Persen Tahun 2023, Sri Mulyani: Cukup Realistis...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com