Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Gelombang PHK Startup, Para Investor Makin Selektif

Kompas.com - 02/06/2022, 13:05 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan rintisan atau startup memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Semakin selektifnya investor menjadi salah satu alasan utama startup memangkas biaya operasionalnya, dengan cara mengurangi jumlah karyawannya.

Pengamat dan Praktisi Publikasi dan Perhumasan Gemal A.N. Panggabean mengatakan, dengan semakin selektifnya investor, startup perlu memperbaiki citra perusahaan dan gencar melakukan edukasi kepada masyarakat. Pasalnya, investor dinilai tidak melulu menilai tentang ‘untung rugi’ saja.

"Citra startup yang PHK karyawan itu tidak berkembang, artinya tidak banyak dikenal orang. Bagaimana mereka bisa meyakinkan investornya dengan nama yang tidak begitu dikenal?” kata Gemal dalam keterangannya, Selasa (2/6/2022).

Baca juga: Ketergantungan Pendanaan Jadi Alasan Startup Rentan PHK Karyawan

Menurutnya, startup yang tidak berkembang sulit untuk merebut perhatian publik dan stakeholder, sehingga sulit memajukan citra positif perusahaan.

Sejumlah perusahaan rintisan bahkan dinilai tidak perduli dan tidak ingin mengerti sama sekali dengan edukasi dan publikasi.

“Mereka sulit menguasai media berita, media sosial dan lain-lain. Bahkan, di antara mereka ada yang memang tidak mau menguasainya,” katanya.

Baca juga: Kemenaker ke Startup: Jangan Hanya Andalkan Investor untuk Survive

Masalah pencitraan startup: anggaran

Lebih lanjut, Head of Research dari Duniafintech.com itu bilang, salah satu masalah utama startup dalam pencitraan ialah anggaran yang besar.

"Tapi, kalau ini tidak dikejar, citra perusahaan ‘gitu-gitu’ saja. Startup membutuhkan tim dan konsultan yang mumpuni untuk komunikasi dan publikasi yang efektif," tuturnya.

Menurutnya, permasalahan itu bisa diatasi dengan menunjuk tim public relation dan digital marketing yang handal. Startup juga bisa berkolaborasi dengan konsultan yang memahami bagaimana dampak publikasi dan edukasi.

"Jika investor melihat startup yang memiliki citra yang baik dan dari sisi keuangan yang ramping dan sehat, investor pasti berkata ‘why not?’. Ya, mereka pasti mau,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com