Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kredivo-Katadata: Penggunaan Paylater di E-commerce Terus Meningkat

Kompas.com - 02/06/2022, 19:28 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan pembayaran paylater di e-commerce terus meningkat dari 28 persen pada 2021 menjadi 38 persen di 2022. Hal itu berdasarkan hasil survei Kredivo dan Katadata pada Maret 2022.

Sementara itu, penggunaan kartu kredit selama setahun terakhir hanya tumbuh 6 persen. Pertumbuhan ini menjadi yang terkecil dibandingkan metode pembayaran lainnya.

Head of Katadata Insight Center Adek M. Roza mengatakan, paylater menjadi metode pembayaran digital ketiga yang paling sering digunakan di e-commerce setelah e-wallet dan transfer bank.

"Kita bisa lihat penggunaan kartu kredit itu stagnan. Artinya, masyarakat mulai mempercayai dan nyaman menggunakan fasilitas pembayaran digital yang memang muncul untuk mempermudah transaksi seperti paylater," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Buang Sampah di Rekosistem Bisa Dapat Saldo E-wallet hingga Voucher Belanja

Dia melanjutkan, sebanyak 56 persen dari responden survei menyebut telah menggunakan paylater lebih dari 1 tahun. Sementara 21 persen baru menggunakannya 6-12 bulan, 14 persen baru menggunakan 3-6 bulan, dan 9 persen baru menggunakan kurang dari 3 bulan.

"Ini menunjukkan pengguna paylater sudah mulai mature. 56 persen responden sudah lebih dari setahun gunakan paylater. Artinya muncul kepercayaan dan kenyamanan sehingga mereka bertahan menggunakan paylater," ucapnya.

Berdasarkan hasil survei, 70 persen pengguna memilih paylater karena fleksibilitas dalam pembayaran cicilan. Sedangkan 53 persen memilih paylater karena alasan syarat pendaftaran mudah, aman karena sudah terdaftar di OJK, dan tenor cicilan bervariasi dan panjang.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menambahkan, di tengah percepatan digitalisasi di Indonesia, peran e-commerce dan layanan keuangan digital seperti paylater mampu mendorong penetrasi layanan digital secara lebih luas.

"Ke depannya, saya melihat jika tren positif ini terus tumbuh, maka pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia dapat terealisasi lebih cepat yang didukung dengan pemanfaatan ekosistem digital," kata dia.

Baca juga: Kemenkeu Berencana Cabut Insentif Pajak Impor Alkes Akhir 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com