Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin dkk Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Kompas.com - 03/06/2022, 06:40 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak cerah pada pagi ini, Jumat (3/6/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 9 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona hijau dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling bersinar adalah Cardano (ADA) yang melonjak 7,06 persen pada level 0,58 dollar AS. Kemudian, Polkadot (DOT) pada posisi 9,93 dollar AS atau melesat 4,9 persen, dan Bitcoin (BTC) naik 2,5 persen menjadi 30.502 dollar AS.

Kenaikan juga terjadi pada Binance Exchange (BNB) sebesar 2,21 persen di level 307,7 dollar AS. Kemudian, Dogecoin (DOGE) menguat 2,19 persen menjadi 0,08 dollar AS, dan XRP naik 1,7 persen di posisi 0,4 dollar AS.

Penguatan dilanjutkan oleh Solana (SOL) yang naik 1,03 persen menjadi 40,9 dollar AS, disusul oleh Ethereum (ETH) yang menguat 0,8 persen menjadi 1.835 dollar AS.

Baca juga: Terraform Labs Bangkitkan Terra Luna dengan Nama Baru

Pagi ini Tether (USDT) turun 0,001 persen pada posisi 0,9 dollar AS, sementara itu USD Coin (USDC) naik 0,001 persen pada posisi 1 dollar AS.

Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Adapun total kapitalisasi pasar kripto secara global naik 2,1 persen menjadi 1,26 triliun dollar AS dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, volume pasar kripto mencapai 73,04 miliar atau turun 23,75 persen, dan volume stablecoin sebesar 62 miliar dollar AS yang mewakili 84,89 persen dari total volume kripto global.

Baca juga: Marak Investasi Bodong, DPR Minta Bappebti Tidak Mudah Berikan Izin Perdagangan Kripto

Mengutip Coindesk, pergerakan pasar kripto sangat volatile pada hari Kamis. Namun, indikator teknis juga telah netral sepanjang minggu lalu karena bitcoin diperdagangkan pada level sekitar 30.000 dollar AS.

Sentimen muncul dari sisi regulasi, dimana Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas menggugat Gemini Trust Co terkait dengan kekhawatiran tentang pertukaran data dan potensi manipulasi pasar.

"Penjualan baru-baru ini dan harga yang lebih rendah belum menginspirasi masuknya pengguna baru," tulis vendor data blockchain, Glassnode.

Sementara itu, entitas yang ada di jaringan atau pemegang jangka panjang juga telah mengumpulkan bitcoin, saat harganya turun. Hal ini dilakukan selama dua pekan terakhir, namun tingkat akumulasi relatif kecil dibandingkan fase sebelumnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com