Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Menguat di Sesi I Perdagangan

Kompas.com - 03/06/2022, 12:34 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada Jumat (3/6/2022). Demikian juga dengan rupiah di pasar spot yang menguat.

Melansir RTI, IHSG sesi I berada pada level 7.211,49 atau naik 62,77 poin (0,8 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.148,72.

Sementara itu, terdapat 288 saham yang hijau, 236 saham merah dan 160 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi siang ini mencapai Rp 11,1 triliun dengan volume 20,4 miliar saham.

Baca juga: Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Aksi beli bersih atau net buy asing tertinggi dicatatkan oleh Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp 48,9 miliar. BMRI menguat 0,6 persen di level Rp 8.250 per saham. Net buy asing tertinggi selanjutnya juga dicatatkan oleh United Tractors (UNTR) sebesar Rp 37,7 miliar. Harga saham UNTR naik 2,6 persen menjadi Rp 32.450 per saham.

Top gainers siang ini antara lain, Adaro Energy (ADRO) yang melesat 4,8 persen di level Rp 3.490 per saham. Kemudian, Adaro Minerals (ADMR) di posisi Rp 2.190 per saham atau menguat 2,8 persen, dan GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) berada di level Rp 352 per saham atau naik 2,3 persen.

Sementara top losers, Bank Neo Commerce (BBYB) yang anjlok 6,1 persen menjadi Rp 1.295 per saham. Kemudian, Berkah Beton Sedaya (BEBS) di posisi Rp 4.330 per saham atau turun 3,9 persen. Dilanjutkan oleh Vale Indonesia (INCO) yang melemah 2,8 persen pada level Rp 7.700 per saham.

Baca juga: Aksi Profit Taking Bayangi Pergerakan IHSG Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Bursa Asia hijau dengan kenaikan Nikkei 1,25 persen, dan Strait Times 0,03 persen.

Berdasarkan Bloomberg, rupiah pada tengah siang ini bergerak menguat. Pukul 12.06 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.436 per dollar AS atau naik 44 poin (0,3 persen).

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Dipicu Pelemahan Dollar AS

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com