Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Startup Indonesia Diterpa Gelombang PHK?

Kompas.com - 05/06/2022, 18:43 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis

KOMPAS.com – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sedang melanda industri startup di Indonesia. Mengapa hal tersebut bisa terjadi dan apa solusinya?

PHK startup belakangan ini disebut-sebut ada kaitannya dengan fenomena road to profitability, sebagai antitesis buble burst atau dikenal dengan ledakan gelembung yang terjadi di startup.

Salah seorang pelaku startup Alfian Pamungkas yang juga CEO PT Cloud Hosting Indonesia (Idcloudhost) buka suara terkait hal ini.

Baca juga: Di Balik Gelombang PHK Startup, Para Investor Makin Selektif

“Efisiensi bagi startup mutlak dilakukan sedini mungkin, agar road to profitability startup semakin konkret," ujarnya dalam sebuah keterangan yang dikutip pada Minggu (5/6/2022).

Sesuai namanya, road to profitablity bisa dikatakan merupakan fenomena kesadaran bahwa startup sebagai peluang berusaha, tidak semata-mata tumbuh dengan membakar uang, tetapi tumbuh dengan fundamental operasi yang kuat.

Terkait hal ini, fokus operasional sebagai bagian dari langkah memperkuat fundamental bisnis, saat ini menjadi perhatian para startup.

Baca juga: Ketergantungan Pendanaan Jadi Alasan Startup Rentan PHK Karyawan

Tak ayal, mereka mulai memprioritaskan fokus bisnis dan kinerja operasional bisnisnya. Hal tersebut akan berpengaruh pada beberapa aspek operasional perusahaan, antara lain ketajaman product-market fit, efisiensi operasional, serta penciptaan arus kas yang sehat.

"Kami turut prihatin dengan fenomena startup yang tengah mengalami kesulitan keuangan, Sebagai startup teknologi, kami selalu berdiskusi dengan teman-teman sesama startup, karena bagi kami, teknologi harus menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh teman-teman startup,” tandasnya.

Potret perkembangan startup Indonesia

Perkembangan startup di Indonesia berjalan bersamaan dengan pertumbuhan internet dari tahun ke tahun.

Pengguna internet yang semakin mudah dan meningkat setiap tahunnya, menjadi peluang besar bagi para pendiri startup dalam mengembangkan bisnisnya.

Baca juga: Karyawan Kena PHK karena Melakukan Tindak Pidana Apa Dapat Pesangon?

Berdasarkan data Startup Ranking, per Maret 2022 terdapat 2.331 startup di Indonesia dan menduduki posisi kelima terbanyak di dunia.

Jumlah perusahaan kecil dan startup di Asia-Pasifik terus bertumbuh. Dari drone bawah air hingga sistem propulsi satelit.

Ada pula startup yang bergerak di bidang hospitality hingga mengatasi masalah untuk meningkatkan transportasi di kota-kota yang padat, serta memperluas konektivitas yang terjangkau di daerah terpencil sampai mencegah pemborosan makanan.

Di sisi lain, pertumbuhan startup tidak sebanding dengan angka kebutuhan pendanaan untuk dukungan modal kerja startup.

Kebijakan ekonomi Amerika Serikat ditengarai juga menjadi pemicu kondisi ekonomi makro dunia, yang pada gilirannya mendorong para startup juga harus merumuskan ulang prioritas usahanya untuk perbaikan kinerja operasionalnya.

Baca juga: Begini Perhitungan Pesangon PHK Karyawan karena Sakit Berkepanjangan

Terkait hal ini, Alfian Pamungkas menjelaskan bahwa pihaknya menyediakan layanan cloud seperti VPS dan Baremetal bagi startup, yang menjadi solusi agar dapat beroperasi dengan lebih efisien.

“Selain andal, layanan VPS dan Baremetal juga lebih hemat. Hasil penghematan ini, dapat digunakan oleh para startup untuk meningkatkan belanja pada area yang lebih membutuhkan seperti mempertahankan karyawan yang dibutuhkan", tambah Alfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com