Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia-Ukraina Timbulkan Masalah Ekonomi, Isu Utama Presidensi G20 RI Masih Relevan?

Kompas.com - 06/06/2022, 17:11 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengajak seluruh anggota G20 untuk menghadiri rangkaian pertemuan tahunan forum multirateral itu, guna menyelesaikan permasalahan ekonomi yang timbul akibat pandemi serta konflik antara Rusia dan Ukraina.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengakui, perang yang tidak berekesudahan antara Rusia dan Ukraina telah menimbulkan disrupsi terhadap isu-isu utama yang dicanangkan Indonesia sebagai Presidensi G20.

Pemerintah mengangkat agenda-agenda utama yang berkaitan dengan pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 dalam gelaran rangkaian G20, mulai dari dukungan global untuk negara terdampak pandemi hingga keuangan berkelanjutan.

Baca juga: Pemerintah: G20 Bukan Forum untuk Selesaikan Perang

Akan tetapi, perang antara Rusia dan Ukraina disebut telah menimbulkan isu-isu nyata baru yang dihadapi oleh berbagai negara, seperti lonjakan inflasi akibat terganggunya rantai pasok berbagai jenis komoditas.

"Apakah tema akan relevan? Saya bilang relevan masih. Tapi ada konsekuensi dari perang itu yang harus diselesaikan," ujar dia di Jakarta, Senin (6/6/2022).

Oleh karenanya, pemerintah mendorong semua negara anggota G20 untuk hadir dalam rangkaian pertemuan tahunan, termasuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang bakal digelar November mendatang, untuk membahas secara bersama isu-isu tersebut.

"Supaya relevan, semua harus hadir. Termasuk yang memicu perang harus hadir, yang menjadi korban pun kalau perlu hadir," kata Edi.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah negara sempat menyerukan boikot terhadap rangkaian pertemuan G20, setelah Rusia menyatakan kehadirannya dalam pertemuan multirateral itu.

"G20 bukan lagi persoalan siapa hadir, siapa tidak hadir sekarang. Tapi menyeleraskan substansi ini tetap relevan dengan situasi saat ini," ucap Edi.

Baca juga: Mengenal Presidensi G20 Indonesia dan 3 Isu Prioritasnya

3 Isu Prioritas

Tema presidensi tahun ini adalah recover together recover stronger dengan tiga isu prioritas utama yang memerlukan tindakan kolektif secara global, yakni mengenai arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, Indonesia akan mengangkat isu pemulihan ekonomi yang tidak merata di dunia sebagai salah satu topik utama.

"Hal ini merepresentasikan global leadership dari Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam tataran dunia," ujar Sri Mulyani beberapa waktu lalu.

Baca juga: Menko Airlangga Utarakan Momen G20, Bikin Indonesia di Posisi Sentral Pengaturan Transisi Energi  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com