Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

KTNA Nasional Apresiasi Kinerja Kementan yang Berhasil Tingkatkan Produktivitas Padi

Kompas.com - 07/06/2022, 13:31 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor memberikan apresiasi terhadap kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya peningkatan produktivitas padi selama beberapa tahun terakhir.

Keberhasilan itu, kata dia, merupakan wujud nyata dari pengembangan benih unggul dan pemupukan berimbang, serta koordinasi yang intens di lapangan.

"Di era Pak Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), produksi beras dan jagung mengalami peningkatan. Beberapa komoditi pangan tidak perlu lagi impor, bahkan bisa melakukan ekspor,” ujar Sofyan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/6/2022).

Fakta tersebut, lanjut dia, dibuktikan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa Indonesia sukses ekspor beras untuk konsumsi sebanyak 3.300 ton pada 2021.

Baca juga: Jokowi Ungkap Indonesia Sudah Mulai Ekspor Beras ke Arab Saudi

Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, keberhasilan Kementan dalam meningkatkan produksi padi telah mengantarkan Indonesia sebagai negara bebas impor beras dalam tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa Indonesia sudah tidak mengimpor beras selama tiga tahun terakhir.

Padahal, Indonesia telah seringkali mengimpor beras sebanyak 1,5 hingga 2 juta ton setiap tahun.

"Biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah tiga tahun ini tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan," kata Jokowi pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo, Sabtu (21/5/2022).

Baca juga: Ramai Polemik Impor, Ternyata RI Sudah Ekspor Beras ke 20 Negara

Produksi beras alami kenaikan

Pada kesempatan tersebut, Sofyan mengatakan, produksi beras pada 2021 mengalami kenaikan menjadi 31,82 juta ton dan surplus 9,63 juta ton.

“Produksi beras pada 2020 hanya sebesar 31,33 juta ton dan surplus 7,39 juta ton,” ujarnya.

Kenaikan produksi padi, sebut Sofyan, merupakan salah satu faktor meningkatnya daya beli petani.

Peningkatan daya beli petani dipengaruhi adanya peningkatan produksi pangan dan harga yang menguntungkan mereka.

Baca juga: Kementan Fokuskan Alsintan untuk Peningkatan Produksi Pangan dan Kesejahteraan Petani

Berdasarkan catatan BPS, imbuh Sofyan, kebijakan dan program Kementan berhasil meningkatkan daya beli petani.

Perlu diketahui, nilai tukar petani (NTP) Maret 2022 sebesar 109,29 atau naik 0,42 persen dibanding NTP Februari 2022 hanya sebesar 108,83.

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Maret 2022 sebesar 109,25 atau naik 0,67 persen dibanding NTUP Februari 2022 sebesar 108,53.

Baca juga: Harga Jagung di Bima Anjlok, Petani: Harga Pupuk dan Obat Naik, Otomatis Kami Rugi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com