Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Investor Asing Berinvestasi ke "Startup" Tanah Air Turun, Kenapa?

Kompas.com - 07/06/2022, 16:32 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini banyak perusahaan startup di Tanah Air yang diisukan melakukan putusan hubungan kerja (PKH) bagi karyawannya.


Tak sedikit juga perusahaan startup menutup operasinya alias gulung tikar lantaran tidak bisa bertahan.

Sulit mendapatkan suntikan dana dari investor yang diduga menjadi faktor pendorongnya.

Baca juga: Mengapa Startup Indonesia Diterpa Gelombang PHK?

Investment Analyst Central Capital Ventura Deandra Fidelia mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat investor luar negeri menarik niatnya untuk berinvestasi ke startup di Indonesia. Salah satunya adalah faktor makroekonomi.

"Faktor makroekonomi yang saya lihat pertama adalah faktor makroekonomi global yang mana aspek global adanya liquid crunch di AS dimana pemerintah menaikan suku bunga AS sehingga investor- investor di US cenderung menarik dana mereka dan memilih untuk menyimpan uang mereka dari pada berinvestasi ke industri teknologi di Indonesia," ujar Deandra dalam Webinar virtual, Selasa (7/6/2022).

Baca juga: Line Today Dikabarkan PHK Karyawan, Ini Tanggapan Manajemen

Kemudian, lanjut dia, juga disebabkan oleh faktor makroekonomi lokal yang mana Pemerintah Indonesia juga turut menaikan suku bunganya.

Memang menurut Deandra, penuruan Covid-19 di Indonesia membuat pertumbuhan ekonomi mulai membaik. Namun hal itu tidak semata-mata menjadi angin segar lantaran keadaan tersebut membuat inflasi di Indonesia, sehingga Pemerintah Indonesia pun menaikan suku bunganya.

"Tentu secara tidak langsung ini juga berimpact ke minat para investor untuk berinvestasi ke Indonesia yang berkurang," jelasnya.

Baca juga: Di Balik Gelombang PHK Startup, Para Investor Makin Selektif

Selain aspek makroekonomi, Deandra mengatakan, saat ini juga sedang terjadi market yang sedang terkoreksi. "Kalau di dunia investasi ada istilah what goes up must come down, what comes down must go up. Ini juga yang sebenarnya yang terjadi di modal ventura," kata dia.

Deandra bilang koreksi ini ternyata sudah diekspetasikan oleh kebanyakan modal ventura lainnya karena melihat fenomena mulai banyaknya bermunculan startup yang kadang-kadang valuasinya masih over value .

"Jadi ini mungkin adalah nature pasar untuk mengkoreksi pasar tersebut," ucap dia.

Walau demikian Deandra menilai startup-startup yang berhasil melewati fase tersebut adalah startup yang diprediksi bisa tumbuh secara berkelanjutan dan startup yang bisa beradaptasi dalam jangka yang panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com