Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dibayangi Tekanan dari Sektor Ritel, Wall Street Berhasil Ditutup Hijau

Kompas.com - 08/06/2022, 06:51 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada penutupan Selasa (7/7/2022) waktu setempat. Penguatan bursa saham AS terjadi setelah investor mengabaikan proyeksi negatif terhadap sektor ritel, yang mengalami tekanan pada kinerja kuartal pertama 2022.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) bergerak menguat 264,36 poin atau 0,8 persen, dan ditutup pada level 33.180,14. Sementara itu, S&P 500 naik 0,95 persen menjadi 4.160,68, dan Nasdaq Composite bertambah 0,94 persen menjadi 12.175,23.

Baca juga: Lockdown China Mulai Dibuka, Wall Street Menguat

Saham ritel Target turun 2,3 persen setelah perusahaan mengumumkan rencana untuk mengurangi kelebihan stok. Perusahaan department store tersebut mengatakan juga akan menerapkan penurunan harga untuk produk dan membatalkan beberapa pesanan.

Saham Walmart mengikuti Target dengan penurunan lebih rendah, yakni 1,2 persen, dan Amazon melemah 1,4 persen.

Tertekannya perusahaan ritel besar dalam beberapa pekan terakhir memberikan beragam pandangan terkait kinerja perusahaan. Hal ini mendorong volatilitas di pasar saham AS, karena investor tengah mencermati kemungkinan adanya resesi, yang mendotong penurunan daya beli dengan cepat.

“Saya mendengar pergeseran pengeluaran, bukan menghentikan pengeluaran," kata Brent Schutte dari Northwestern Mutual Wealth Management mengutip CNBC.

Baca juga: 15 Perusahaan Ritel Terbesar Asia Tenggara 2021, Ada Tokopedia hingga Bukalapak

Sektor energi dan teknologi

Energi adalah salah satu sektor berkinerja terbaik pada hari Selasa karena harga minyak berjangka naik mendekati 120 dollar AS per barel.

Exxon juga melonjak lebih dari 4 persen menyusul peningkatan dari Evercore ISI. Saham Phillips 66 dan Chevron masing-masing naik sekitar 3,7 persen dan 1,9 persen.

Saham Apple juga naik 1,7 persen yang mendorong penguatan di sektor teknologi. Saham Kohl juga melonjak 9,5 persen setelah muncul rencana terkait dengan akuisisi.

Sementara itu, saham J.M. Smucker naik 5,7 persen menyusul laporan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan untuk perusahaan makanan tersebut.

Sementara itu, benchmark imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun telah kembali di bawah 3 persen. Ahli strategi Citi Chris Montagu mengungkapkan, saat ini saham telah menjaduhi posisi terendahnya sejak pertengahan Mei 2022.

“Investor masih mencermati apakah pemantulan saham baru-baru ini adalah reli pasar beruang atau pasar mencapai titik terendah dari aksi jual tahun ini. Selama enam minggu berturut-turut sejak awal April, investor terus menambahkan short baru dan memperpanjang trend bearish, dan momentum bearish ini memudar pada akhir Mei,” kata Montagu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com