Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Menyusut, Nilai Restrukturisasi Kredit Terdampak Covid-19 Bank Mandiri Tinggal Rp 64 Triliun

Kompas.com - 08/06/2022, 20:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat, nilai restrukturisasi kredit debitur terdampak pandemi Covid-19 terus menurun, seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang berlanjut.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, hingga akhir April 2022, nilai restrukturisasi kredit Covid-19 perseroan tinggal menyisakan Rp 64 triliun.

"Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri telah mencapai puncaknya di sekitar kuartal II 2021 dan terus menunjukkan tren penurunan secara bertahap sampai dengan April 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Butuh Dana? Simak Cara Daftar Program Kredit Melawan Rentenir

Lebih lanjut Rudi menjelaskan, bila dibandingkan dengan posisi tertinggi pada Juni 2021 posisi restrukturisasi Covid-19 di Bank Mandiri telah menurun sebesar Rp 32,48 triliun.

"Penurunan ini berasal dari kemampuan membayar debitur yang telah menunjukkan perbaikan," kata dia.

Tren penurunan restrukturisasi Covid-19 juga tercermin dalam total Loan At Risk (LAR) termasuk debitur terdampak Covid-19 Bank Mandiri yang mencapai level 16,4 persen di April 2022, menurun 17,75 persen dibandingkan periode akhir tahun 2021.

"Untuk menjaga kualitas kredit, Bank Mandiri secara intens melakukan monitoring termasuk melakukan stress test secara berkala serta menerapkan early warning sign untuk memastikan posisi pencadangan berada di level optimal," tutur Rudi.

Bank dengan aset terbesar itu disebut terus menerapkan prinsip kehati-hatian dan mempertahankan postur risiko pada tingkat yang sehat untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga.

Menurut Rudi, hal itu mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan di level 2,74 persen atau menurun dari periode setahun sebelumnya sebesar 3,30 persen.

Optimalisasi aset tersebut lanjut Rudi juga terlihat dari posisi Return on Asset (ROA) Bank Mandiri yang terus membaik ke level 3,34 persen pada akhir Maret 2022.

Rasio tersebut lebih tinggi dari rata-rata ROA bank umum konvensional sebesar 2,34 persen dan ROA bank persero konvensional 3,00 persen pada Februari 2022.

"Hal ini menandakan Bank Mandiri mampu mengelola seluruh aset untuk mendukung bisnis dalam menghasilkan kinerja yang optimal bagi perusahaan," ucap Rudi.

Baca juga: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh Pesat, Likuiditas Tetap Terjaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com